Rasa itu terkadang memang suka datang secara tiba-tiba. Ada yang berawal dari nyaman, lalu muncul rasa. Ada yang berawal dari teman, lalu menjadi pasangan.
Dan ada yang berawal dari bercanda dan pura-pura suka, ternyata menjadi beneran jatuh cinta. Perihal rasa memang tak bisa ditebak. Sebab ia datang begitu saja. Itu lah kenapa jangan bermain-main perihal rasa jika kamu tidak ingin terjebak di dalam rasa itu sendiri.
Berawal dari tidak suka, seseorang bisa saja menjadi suka. Berawal dari tidak cinta, seseorang bisa saja menjadi cinta. Dan berawal dari tidak sayang, seseorang bisa saja menjadi sayang.
Kalau rasa sudah muncul, apapun yang awalnya tidak memiliki rasa sama sekali, bisa saja semua berbalik menjadi timbul rasa. Ya, rasa itu memang sulit ditebak. Namun saat rasa itu muncul, kamu bisa saja terjebak. Terjebak pada rasamu terhadap seseorang yang sudah membuatmu jatuh hati.
Daftar Isi
- 1 Tak usah berlagak seakan seperti orang yang menolak akan datangnya perasaan. Sebab perihal perasaan itu bisa muncul secara perlahan
- 2 Perihal datangnya jodoh, hanya Tuhan lah yang tahu akan hal itu
- 3 Kini Tangismu Bukanlah Peduliku Sebab Hatimu Bukan Tempat yang Kutuju
- 4 Hal yang Paling Menyedihkan Adalah Ketika Kehilangan Cinta Dari Manusia, Sekaligus Tersadar Bahwa Diri Telah Jauh Dari Sang Maha Cinta.
- 5 Kadang Kamu Harus Melepaskan Seseorang, Bukan Karena Kamu Tak Mampu Lagi Mengejarnya. Tapi Karena Kamu Sadar Ada Hati yang Tak Boleh Lagi Tersakiti Dari Hari Ini.
- 6 Seingatku, Setiap Matahari Akan Berpisah. Ia Juga Sempat Hadirkan Senja yang Indah. Artinya Ada Hal yang Terbaik Meski Akhirnya Ada Langkah yang Menjauh Pergi.
Tak usah berlagak seakan seperti orang yang menolak akan datangnya perasaan. Sebab perihal perasaan itu bisa muncul secara perlahan
Pernah dengar kisah seseorang yang dibercandain oleh teman-temannya dengan lawan jenis, yang awalnya bilang tidak suka-tidak suka namun akhirnya menjadi suka? Atau kisah seseorang yang bilang tidak akan jatuh cinta pada seseorang, namun akhirnya berbalik menjadi cinta? Atau kisah seseorang yang pernah membenci, lalu berbalik menjadi jatuh hati?
Ya, selucu itu ternyata perihal rasa. Ia bisa saja berubah kapan saja. Saat ini mungkin kamu bisa saja menyangkal atau mengelaknya. Tapi nanti? Mungkin kamu akan malu sendiri terhadap apa yang dahulu kamu katakan.
Kamu yang dahulunya selalu mengelak, kini menyadari bahwa semua perkataanmu malah menjadi berbalik. Perihal rasa itu bisa muncul secara perlahan. Jika belum sekarang, mungkin nanti. Tak usah berlagak seakan seperti orang yang menolak datangnya perasaan. Sebab kita tak akan pernah tahu nantinya akan berujung seperti apa.
Perihal datangnya jodoh, hanya Tuhan lah yang tahu akan hal itu
Jodoh itu datangnya unik dan tak terduga-duga. Bisa dari orang yang memang sudah kita kenal, dan bahkan bisa juga dari orang yang sama sekali tidak kita kenal. Itu lah kenapa kita jangan membenci dan menolak orang-orang yang muncul di hidup kita. Sebab mungkin, bisa saja salah satu dari mereka adalah jodoh yang sebenarnya Tuhan kirimkan.
Terkadang kita juga perlu membiarkan orang-orang masuk kekehidupan kita untuk mengenali kita. Mengenali juga bukan berarti untuk memiliki bukan? Kita harus welcome kepada siapa pun itu. Baik teman sejenis, maupun lawan jenis. Sebab semakin banyak kita mengenal, makan akan semakin banyak kita belajar.
Semakin banyak kita berteman, semakin banyak juga pengalaman yang kita dapatkan. Entah itu kita cukup menjadi teman, atau menjadi pasangan, tak ada yang tahu kedepan. Yang pasti bergaul dan memiliki banyak teman itu akan sangat menyenangkan.
*****
Kini Tangismu Bukanlah Peduliku Sebab Hatimu Bukan Tempat yang Kutuju
Ingatlah, aku pernah menjadi sandaran saat sedihmu, menjadi teman setia di kala tangismu. Aku pernah menjadi orang yang paling hebat dalam memberi ketulusan. Tapi keadaan membuatku harus beranjak untuk melepaskan. Ya, melepaskan. Ini berat tapi mesti kulakukan. Sebab dengan ini hatiku akan tenang. Dan dengan inilah sayatan perih di hati perlahan akan mulai sembuh.
Kututup pintu hati, dan tak lagi kuberikan untukmu. Maka dengan ini, tangismu bukan lagi peduliku, sebab hatimu bukan lagi tempatku menuju.
Kututup pintu hati, berhenti bersandar pada yang rapuh, dan kutitipkan hati pada Dia Yang Maha Kuat. Dengan ikhlas aku meminta agar Dia jatuhkan hatiku pada hamba-Nya yang paling tepat. Di mana, hatiku bisa bersanding bahagia dengan hatinya. 🙂
Hal yang Paling Menyedihkan Adalah Ketika Kehilangan Cinta Dari Manusia, Sekaligus Tersadar Bahwa Diri Telah Jauh Dari Sang Maha Cinta.
Jangan sampai kita begitu bersemangat mengejar cinta dari manusia. Sampai-sampai cinta pada manusia ditempatkan di tahta tertinggi hati. Sedangkan cinta untuk-Nya? Entahlah. Lalu saat harapan tidak sesuai dengan kenyataan, kita malah kehilangan cinta dari manusia.
Lebih dari itu, akhirnya kita juga tersadar ternyata selama ini diri sudah jauh dari Sang Pencipta sebab terlalu bersemangat mengejar cinta manusia. Dan itu adalah hal yang sangat menyedihkan.
Namun luar biasanya, Allah selalu menerima kepulangan hamba-Nya yang sempat jauh. Ah, Allah Mahabaik. Lantas masih pantaskah kita menempatkan cinta pada manusia pada tahta tertinggi di hati? 🙂
Kadang Kamu Harus Melepaskan Seseorang, Bukan Karena Kamu Tak Mampu Lagi Mengejarnya. Tapi Karena Kamu Sadar Ada Hati yang Tak Boleh Lagi Tersakiti Dari Hari Ini.
Lepaskanlah, agar kamu tenang. Ikhlaskanlah, agar hatimu baik-baik saja. Maafkanlah, agar tak ada kebencian yang menghalangimu untuk melepaskannya. Kadang kamu memang harus melepaskan seseorang agar hati menjadi tenang.
Saat itu juga kamu harus menyadari bahwa ketika hatimu mengejarnya lebih jauh, maka itu juga yang akan membuat hatimu semakin jatuh. Biarkan waktu berjalan sebagaimana mestinya. Kelak, takdir akan membawa hatimu menuju pada hati yang terbaik. Insya Allah. 🙂
Seingatku, Setiap Matahari Akan Berpisah. Ia Juga Sempat Hadirkan Senja yang Indah. Artinya Ada Hal yang Terbaik Meski Akhirnya Ada Langkah yang Menjauh Pergi.
Setiap kali siang berganti menjadi malam, ketika matahari hendak berpamitan, ia juga sempat hadirkan senja yang sangat indah. Mungkin dia hendak mengingatkan kita bahwa sebelum berpisah, pernah terjadi cerita indah yang terukir bersama.
Maka tak selamanya kita harus mengutuk perpisahan, tapi syukuri juga hal terbaik yang pernah terjadi. Dengan mensyukuri apa yang pernah terjadi, semoga hati akan semakin ikhlas untuk melepas. Berat? Tentu. Namun pribadi yang dewasa dan bijaksana akan selalu berusaha untuk mensyukuri segala hal terbaik yang pernah terjadi. 🙂