Tak ada lagi gunanya kita bertahan dalam hubungan ini. Sudah terlalu banyak hal yang tidak bisa kita selesaikan dengan baik-baik. Bertahan malah akan membuat kita saling menyakiti.
Sekarang, aku tak lagi ingin menahanmu. Kau boleh pergi jika kau memang ingin pergi. Tak ada gunanya juga aku menahanmu jika kau sendiri tak lagi ingin kita bersatu. Memaksamu bukanlah caraku untuk memintamu untuk bertahan disini.
Untuk apa kita bertahan jika salah satu saja yang berjuang untuk mempertahankan. Sekarang pilihan ada ditanganmu. Kau berhak untuk menentukan pilihanmu.
Aku tak akan melarangmu jika memang kau ingin hubungan kita berakhir sampai disini. Aku hanya bisa berdoa, semoga kelak kau bisa mendapatkan seseorang yang lebi baik dari diriku. Dan semoga ia bisa membuatmu hari-harimu selalu bahagia.
Daftar Isi
- 1 Bukannya aku tak lagi sayang. Aku hanya tak ingin menjalankan hubungan dengan keterpaksaan
- 2 Jika bertahan membuat kita semakin sering bertengkar. Lebih baik kita saling melepaskan
- 3 Bertemanlah Dengan Masa Lalu, Agar Kelak Dia Mampu Menuntunmu Ke Masa Depan
- 4 Berteman Dengan Masa Lalu Adalah Keharusan Bagi Kita, Agar Kelak Ia Menuntun Kita Ke Masa Kini dan Masa Depan Dengan Penuh Penghargaan.
Bukannya aku tak lagi sayang. Aku hanya tak ingin menjalankan hubungan dengan keterpaksaan
Membiarkanmu pergi bukan karena aku tak lagi sayang denganmu dan ingin segera mencari pengganti. Aku hanya tak ingin kita menjalankan hubungan dengan keterpaksaan.
Sebab kini aku melihat kau terlalu memaksakan keadaan. Entah sebab kau yang sudah bosan, atau sebab kau yang tak lagi sayang. Aku tak tahu apa sebabnya. Karena kau hanya diam membisu dan tak mau memberi tahu. Lalu apa salahku jika membiarkanmu pergi?
Aku pernah memintamu untuk mengatakan semua hal yang kamu pendam. Tapi kamu lebih memilih diam. Kamu mengatakan bahwa tak ada hal yang kamu sembunyikan.
Ini bukan karena aku tak lagi percaya terhadap kamu. Hanya saja hatiku merasa bahwa ada yang kamu simpan dan sembunyikan. Lantas apa aku harus memaksamu untuk mengutarakannya?
Jika bertahan membuat kita semakin sering bertengkar. Lebih baik kita saling melepaskan
Bukan kita tak pernah mencoba bertahan dan mempertahankan hubungan ini. Kita pernah melakukannya. Hanya saja semakin kita bertahan, kita semakin sering bertengkar.
Mencoba memperbaiki, namun kita bertengkar lagi. Ya, lagi dan lagi! Dengan masalah yang nyaris hampir sama setiap kalinya. Dan aku pikir hubungan kita ini sudah tak baik lagi. Mungkin dengan saling melepaskan bisa membuat kita tak lagi seperti ini.
Jika kau ada cara lain selain melepaskan, tolong beri tahu aku agar kita tetap bisa berjalan beriringan. Namun jika kau memang sudah tak lagi ingin kita bersatu, mungkin saling melepaskan adalah cara yang harus kita lakukan. Sudahlah, tak apa. Kau boleh pergi. Pergimu kini tak akan lagi aku tahan.
Sebab aku pernah menahanmu. Dan aku pikir dengan menahanmu akan membuat kita semakin berdekatan. Namun aku salah. Menahanmu malah membuat kita semakin tersakiti satu sama lain. Sebab bertahan dalam hubungan dengan penuh keterpaksaan.
*****
Bertemanlah Dengan Masa Lalu, Agar Kelak Dia Mampu Menuntunmu Ke Masa Depan
Kalau lagi suasana sepi jauh dari keramaian. Tanpa paksaan pikiran itu terus melayang-layang tanpa sadar membuka memori kelam yang telah tertutup lama.
Ya … itulah masa lalu. Pikiran terus saja memasuki ruang itu agar ia berharap bisa memperbaikinya dan menghapus kesalahan yang telah diperbuatnya. Sampai pada akhirnya ia hanya bisa menyesal telah masuk dalam ruang itu untuk menyempurnakannya.
Nyatanya membawanya pada penyesalan yang tiada hentinya. Lalu, dirilah yang tersiksa sendiri. Padahal waktu telah mengobati luka, tetapi kita sendiri malah membuka luka itu.
Jadi sudahlah, tak ada gunanya untuk terus menuntut masa lalu. Biarkan ia berada di masanya, tanpa memaksa untuk menjadi sempurna dalam hidup. Cukup berteman dengannya agar kelak ia membawa kita ke masa kini dan masa depan. Bukan membawa kita ke dalam ruang penyesalan. Berteman dengan masa lalu tidak begitu rumit cukup diterima tanpa harus menuntutnya.
Berteman Dengan Masa Lalu Adalah Keharusan Bagi Kita, Agar Kelak Ia Menuntun Kita Ke Masa Kini dan Masa Depan Dengan Penuh Penghargaan.
Terlalu banyak orang berandai-andai untuk kembali kemasa lalu. Hanya untuk sekadar memperbaiki semua kesalahan dan kebodohan yang telah dilakukan diri ini. padahal hari ini adalah bukti pencapaian yang telah membuatnya bertahan dan menjadi sosok yang hebat dan kuat.
Tetapi diri masih saja ingin kembali di masa itu. Seakan -akan ia menuntut masa lalu harus begini dan begitu. Sampai di suatu titik dia akan dibawah ke dalam ruang penyesalan tiada henti. Bermaksud untuk menyempurnakan masa lalu, namun kenyataannya tak seperti itu.
Malahan membuka luka yang telah tertutup rapat-rapat oleh waktu. Betapa pentingnnya berteman dengan masa lalu, agar kelak ia tak membawa diri ini ke dalam ruang penyesalan. melainkan membawa diri kemasa kini dan masa depan yang masih menjadi rahasia sang pencipta.
Hakikat masa lalu diterima hadirnya, bukan menuntut ataupun melupakannya. Karena masa lalu hadir agar membawa diri ini ke masa penuh misteri dan kerahasiaan. Dan menjadikan sosok penakut menjadi sosok hebat nan kuat dalam melewati setiap rintangan.
Maka dari itu masa lalu adalah pelajaran yang tak semestinya di tuntut menjadi sempurna dan dilupakan. Berteman Dengan Masa Lalu Adalah Keharusan Bagi Kita, Agar Kelak Ia Menuntun Kita Ke Masa Kini dan Masa Depan Dengan Penuh Penghargaan.