Jatuh cinta memang tak bisa ditebak kapan datangnya. Perasaan nyaman juga tak bisa ditolak saat tiba-tiba hadir. Entah itu kepada orang terdekat yang dikenal seperti teman atau sahabat, entah itu kepada orang yang belum terlalu kenal cukup lama tapi berusaha untuk saling mengenal.
Perasaan nyaman, perasaan suka, perasaan sayang, dan perasaan cinta, memang bisa muncul kapan saja. Entah saat kita siap, ataupun tidak siap sekalipun.
Saat perasaan suka muncul kepada seseorang, tentunya akan sulit untuk menyembunyikan perasaan tersebut. Sebab perasaan tersebut sudah terlanjur ada dan muncul tanpa disengaja.
Ya, mungkin bisa saja disebabkan karena rasa nyaman yang lebih dulu tercipta. Dan bisa juga dari bentuk kepedulian yang selalu ia berikan. Kalau rasa suka sudah terlanjur ada, rasanya pun sulit untuk tak mengekspresikan perasaan tersebut kepada seseorang itu.
Daftar Isi
- 1 Kamu harus tunjukkan bahwa kamu menaruh rasa kepadanya
- 2 Perihal rasa memang tak semua bisa terbalas sama. Tapi setidaknya kamu sudah berusaha untuk bisa mendapatkannya
- 3 Allah Itu Baik, Tak Sedikit Pun Mengecewakan Hambanya. Terkadang Kita yang Kurang Mendekati-Nya
- 4 Kita beranggapan bahwa ia sering mengecewakan. Tapi kita lupa bertanya kepada diri sejauh mana kedekatan kita kepada-Nya
Kamu harus tunjukkan bahwa kamu menaruh rasa kepadanya
Jika kamu memang menaruh rasa kepadanya, kamu harus bisa menunjukkan bahwa kamu suka kepadanya. Bahwa kamu serius kepadanya. Dan berusahalah untuk bisa mendapatkannya.
Tunjukkan bahwa kamu bisa berjuang untuk mendapatkannya. Tunjukkan bahwa perkataanmu tidak hanya perkataan. Tapi juga pembuktian yang sedang kamu usahakan. Membuktikan bahwa kamu berusaha untuk mendekatinya.
Setidaknya dengan kamu berusaha untuk membuktikan, dia bisa melihat kesungguhanmu untuk mendekatinya. Apakah hanya sekedar omongan belaka, ataukah memang disertai tindakan untuk merealisasikannya.
Terkadang pembuktian itu memang dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana keseriusan seseorang. Dengan pembuktian itu lah seseorang menilai kesungguhanmu. Bahwa kamu tidak sekedar bermain-main saja.
Perihal rasa memang tak semua bisa terbalas sama. Tapi setidaknya kamu sudah berusaha untuk bisa mendapatkannya
Perihal rasa memang tak bisa dipaksa. Dan perihal rasa pun tak semuanya bisa terbalaskan dengan sama. Sama seperti perasaanmu terhadapnya.
Atau sama seperti perasaan dia terhadapmu. Setiap orang tentunya punya hak untuk membalas atau tidak perasaan seseorang. Dan tentunya setiap orang juga punya alasan kenapa perasaan tersebut terbalaskan atau tidak terbalaskan. Perihal rasa jangan dipaksa atau memaksa. Sebab tak akan menjadi baik nantinya.
Tapi terbalaskan atau tidaknya perasaanmu itu, setidaknya hatimu sedikit lega jika kamu sudah mengungkapkannya bukan? Ya, meskipun terkadang mungkin ada rasa kecewa yang kamu rasa setelah mengungkapkan perihal rasa. Tapi apapun jawabannya, setidaknya kamu sudah berusaha.
Berusaha untuk mengungkapkan apa yang selama ini kamu rasa. Memang ini tak mudah. Tapi jika kamu tak mencoba, maka kamu tak akan tahu jawabannya.
Jika kamu harus memilih, kamu akan mengungkapkannya, atau kamu lebih memilih untuk memedam rasa itu sendirian saja? Apapun pilihanmu, tentunya kamu lah yang lebih tahu baik atau tidaknya pilihan itu untukmu. Sebab memang, mengungkapkan rasa itu bukanlah perkara mudah.
Akan menjadi senang jika kamu mendapat kabar baik setelahnya. Namun akan menjadi buruk jika kamu mendapatkan bahwa perasaanmu tak bisa terbalaskan.
*****
Allah Itu Baik, Tak Sedikit Pun Mengecewakan Hambanya. Terkadang Kita yang Kurang Mendekati-Nya
Saat masalah menimpa, saat cobaan hidup datang bertubi-tubi, kita sering beranggapan bahwa Allah itu tak baik. Kita beranggapan bahwa Allah memberikan cobaan disaat yang tidak tepat. Kita beranggapan bahwa ia memberikan cobaan diluar dari batas kemampuan. Padahal sebenarnya Allah tak pernah sedikit pun memberikan cobaan diluar dari batas kemampuan hambanya.
Ketika ia memberikan kita cobaan, ia tahu bahwa kita mampu dan bisa untuk melaluinya. Hanya kitanya saja yang terkadang beranggapan bahwa cobaan dari-Nya begitu berat untuk kita rasakan dan tak mampu untuk melewatinya. Bukankah Allah lebih tahu akan kemampuan hambanya? Ia lebih tahu apa yang bisa dan tidak mampu untuk kita lewati.
Allah tak pernah mengecewakan kita sedikit pun. Allah tak pernah jahat kepada kita. Kitanya saja mungkin yang kurang percaya akan kebesaran-Nya. Kitanya saja mungkin yang tidak ingin lebih mendekati diri terhadap-Nya. Kita pun terkadang sering tidak peka dan sadar.
Bahwa sebenarnya cobaan yang ia berikan kepada kita itu bisa saja sebagai bentuk ujian kesabaran untuk menjadikan kita sebagai hamba pilihan-Nya. Bisa saja ujian yang ia berikan untuk menggugurkan segala dosa. Dan bisa saja ujian yang ia berikan juga untuk meyelamatkan.
Kita beranggapan bahwa ia sering mengecewakan. Tapi kita lupa bertanya kepada diri sejauh mana kedekatan kita kepada-Nya
Kita sering sekali berpikiran buruk terhadap Allah. Dibalik pikiran-pikiran buruk yang kita tujukan kepada Allah, kita lupa untuk bertanya pada diri kita sudah sejauh mana kita mendekati. Kita memiliki banyak keinginan. Tapi mendekatinya saja kita enggan. Kita menganggap bahwa ia tak adil. Kita menginginkan akan keadilan. Tapi beribadah kepadanya saja kita masih sering lalai dan meninggalkan.
Meskipun kita jauh dan sering melupakannya, percayalah bahwa ia tak pernah lupa terhadap kita. Ia selalu ada untuk kita. Ia memang tak tampak oleh kita. Tapi ia selalu melihat apapun yang kita kerjakan dan lakukan.
Ia selalu tahu apa yang kita rasakan dan permasalahan apa yang kita dapatkan. Saat orang-orang menjauhi kita, Allah tak pernah benar-benar jauh dan pergi dari kita. Hanya saja terkadang kita yang menjauhi dan tak mengingat-Nya. Saat kesenangan menghampiri diri, kita sering lupa terhadap-Nya.
Namun saat masalah mulai datang bertubi-tubi, kita baru mencari-Nya. Kita baru meminta ampun dan sadar bahwa ia sangat berarti untuk hidup kita. Kita baru sadar bahwa selama ini kita sering lalai dan menjauh-Nya. Tapi apapun itu, Allah tak pernah meninggalkan kita.
Ia tak pernah marah saat kita memperlakukan-Nya tidak adil, juga saat kita mencarinya hanya dikala butuh. Sebab ia adalah Sang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.