Aku tak tahu apa yang sebenarnya kau rasa saat ini. Entah kau benar-benar kita ingin bersama. Entah ini hanyalah janji semata. Ya, janji yang bisa kau obral kepada siapa saja. Aku tak ingin hanya janji-janji saja yang kau berikan
Yang ku inginkan adalah pembuktian. Yang ku inginkan adalah kepastian. Bukan janji yang selalu saja kau utarakan. Bukan perkataan yang menghilang dan dilupakan secara perlahan.
Aku dan kau saling mengenal sudah cukup lama. Hubungan kita juga bukan hanya sebentar saja. Tapi kenapa kau tak pernah memberikan kata pasti? Kenapa kau seolah takut untuk memberikan kepastian?
Apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang sebenarnya kau rasakan? Apakah hatimu sampai saat ini masih menaruh ragu terhadap hubungan kita? Sehingga kau lebih memilih untuk berjanji dan berjanji saja.
Aku sempat percaya terhadap janji yang pertama kali kau utarakan. Tapi kini, aku tak pernah lagi menaruh percaya terhadap janji-janji itu. Bagiku, janjimu hanya sebatas perkataan yang tak bisa aku percaya dan buktikan kebenarannya.
Apa salahku jika saat ini aku tak lagi menaruh percaya terhadap setiap perkataan dan janji-janjimu itu?
Yang ku inginkan bukan janji, tapi sebuah kata pasti!
Aku sudah lelah mendengar janji manismu itu. Yang ku inginkan hanyalah kata pasti dari bibirmu. Aku sudah tak ingin bermain-main lagi dalam hubungan. Untuk apa kita menjalin hubungan dan bertahan tanpa ada rencana kedepan?
Apakah kau memang hanya ingin bermain-main saja ketika membina hubungan? Kita ini sudah cukup lama bersama dalam sebuah hubungan. Tidakkah bisa kita membicarakan perihal aku dan kamu untuk kedepan?
Lebih baik sekarang kita jujur. Lebih baik ungkapkan saja apa yang mengganjal di hati dan pikiran. Apa yang membuatmu saat ini masih ragu untuk membicarakan perihal hubungan kita kedepan.
Apa yang membuatmu masih ragu untuk memberikan sebuah kepastian. Aku sedang tak memaksamu dengan sebuah kata pasti. Aku hanya ingin agar kita sama-sama saling mengerti. Dan saling mengungkapkan isi hati ingin seperti apa hubungan kita nanti.
Kita hanya perlu duduk. Kita hanya perlu berbicara apa yang kita rasa. Agar kita sama-sama menemukan jalan. Jalan yang harus kita perjuangkan akan hubungan ini, atau malah kita memilih untuk mengakhiri.
Sebab masih ada ragu yang tersimpan dihati. Karena jika tidak begitu, kita tak akan saling tahu apa yang membuat hubungan kita tak menemukan kata pasti. Sebab dengan saling jujur dan berbicaralah kita akan sama-sama tahu perihal isi hati.
Mulai sekarang, berhentilah untuk memberi janji jika kau sendiri belum yakin apakah bisa untuk menepati. Sebab yang ditakutkan janjimu itu malah akan menyakiti. Menyakiti ia yang sudah terlanjur berharap lebih akan janji yang sebenarnya tak pernah pasti.
Kau harus mengerti, saat kau memberi janji, kau juga harus bisa menepati akan janji. Jangan sampai janjimu itu hanya tinggal janji yang kemudian akan membuat orang-orang tak mempercayaimu lagi. Dan jangan sampai kau yang berjanji, namun kau jugalah nyatanya yang mengingkari.