Tak perlu menuliskan sebanyak-banyaknya kata untuk mewakili perasaanmu. Tak usah memposting sesuatu seakan masalah menghantui masa hidupmu. Tak penting mengumbar ini itu demi belas kasihan teman-temanmu. Ketika masalah sedang melanda, berdoa lah pada sujud mana saja untuk bercerita.
Daftar Isi
- 1 Karena Allah sedang menantikan tangismu agar masalah tak terlalu dipikirkan oleh hati dan jiwa.
- 2 Wahai hati..💕 Teruslah terjaga dalam iman cinta pada sang Murabbi. Dalam indahnya kasih sayang yang Allah beri pada diri. Dalam kerinduan yang begitu melekat dalam naluri.
- 3 Mencintai Karena Rupa Akan Menua Seiring Bertambahnya Usia
- 4 Tentang Rindu dan Doa yang Selalu Bekerja Sama.
- 5 Kita Berjarak Dalam Penantian . . .
Karena Allah sedang menantikan tangismu agar masalah tak terlalu dipikirkan oleh hati dan jiwa.
Ketika beban hidup tak jua pergi dan terus menerus menghantui, ingatlah sudah sampai mana kita mengingat Allah yang Maha mengasihi? Karena Allah hanya butuh hambaNya yang ikhlas dalam menghadapi. Ceritalah, menangislah. Jangan sedihmu malah membuat semua orang tahu. Jangan lukamu seakan menarik perhatian orang di sekitarmu.
Untuk apa kau meminta perhatian orang tanpa pedulikan Allah yang bisa kembali memulihkan keadaan? Berdoalah…. sama halnya seperti kau menulis diary. Mencurahkan isi hati tanpa membekaskan tinta dan coretan sana-sini. Kau hanya berbicara pada Allah tentang apa yang kau rasai.
Tidak perlu membuang kertas yang akhirnya terbuang dan terlupai. Mintalah ketenangan pada Allah agar kau lebih ikhlas berjalan esok hari. Cukup! cukup Allah yang tahu isi hatimu tanpa memaksakan seseorang mencari tahu tapi hanya untuk mencelamu.
Wahai hati..💕 Teruslah terjaga dalam iman cinta pada sang Murabbi. Dalam indahnya kasih sayang yang Allah beri pada diri. Dalam kerinduan yang begitu melekat dalam naluri.
Wahai hati..💕 Teruslah bersabar dalam penantian2 panjangmu. Dalam penantian yang berubah harumya bak mawar yg semerbak. Dalam kesabaran yang kelak Allak takdirkan.
Menyatukan dua hati dalam ikatan halal. Wahai hati💕 Teruslah tadahkan tangan kelangit tak berunjung. Sepertiga malammu yang hening Hingga doa-doa panjangmu kepada sang maha Cintapun menggertakan Arsya-Nya. Hingga malaikatpun turut mengaminkan.
Wahai hati💕Teruslah berikhtiar dalam perbaikan diri semata-mata karena Illahi Robbi. Hingga kelak suatu saat Allah telah ridho Allah menyatukan hati-hati yang selalu berharap padanya. Semoga Allah akan menjaga hatimu dan hatiku yg aku tidak tau dimana kau berada. Dan kelak jika engkau datang Tolong cintai aku karena Allah Bimbinglah aku dalam ketaatan padaNya. Insya Allah💕💕.
Artikel ini merupakan status di Facebook Motivasi Hijrah Indonesia oleh @fahniar.ladiku , semoga bermanfaat.
*****
Mencintai Karena Rupa Akan Menua Seiring Bertambahnya Usia
Mencoba melihat lebih jauh bagaimana bentuk rupa yang selama ini menjadi kriteria dalam mencari pasangan. Ternyata, beberapa tahun kedepan semua berubah. Kerutan demi kerutan tampak jelas terlihat. Sosok yang begitu kau kagumi, takkan abadi ketika tolak ukurmu hanya sebatas paras yang menjadi acuan untukmu memilih.
Perihal mencintai, Jangan sampai salah arti. Lihat bagaimana akhlaknya. Bukan sebatas wajah. Ketika kau mengagumi saat melihat wajahnya, maka yakinlah itu takkan bertahan lama. Rasa kekagumanmu tadi akan pudar seiring berjalannya waktu saat kau menemukan yang lebih darinya.
Sadarlah, bukan tak boleh menjadikan rupa sebagai parameter kriteria dalam pencarian pasangan hidupmu. Namun, yang paling utama adalah pilih karena agamanya dan akhlaknya. Seseorang yang baik dalam bersikap, mampu menghormatimu dan bertutur kata yang baik, Kelak takkan pernah ada rasa bosan saat kau bersamanya, walaupun nanti sampai menua bersama.
Tentang Rindu dan Doa yang Selalu Bekerja Sama.
Ini untukmu. Yang saat ini berjuang keras menjaga rindu agar tak keliru. Sembari menanti, jangan lupa rasamu pun tetap terjaga dalam sebaik baiknya penjagaan. Khawatir, bila tak merunduk pada ketaatan, maka akan menghantam batasan karena tak mengerti aturan.
Rindu dan doa dua hal yang saling bekerja sama. Ketika kerinduan mulai menghampiri, sebaiknya doa doa hangat menjadi alasan untuk tetap menjaga diri. Keresahan karena ego yang sulit dikendalikan. Sulit memang, namun cobalah perlahan. Jangan gegabah mengatasi rindu. Aku tak ingin memaknai terlalu dalam. Karena ku yakin, dalam dirimu ada setumpuk kerinduan kepada seseorang.
Tenang saja, Jika dia memang diciptakan untukmu. Maka, dia akan tahu jalan yang harus di tempuh. Sembari merindukan, jangan lupa mendoakan.
Kita Berjarak Dalam Penantian . . .
Akan tiba saatnya nanti kita saling berjumpa. Menuai temu atas rindu yang terjaga utuh. Perjalanan waktu biarlah menjadi saksi bisu. Semesta pun tahu seberapa besar harapan itu. Hanya saja kini kita berada pada jarak yang berbeda, namun tetap pada langit yang sama.
Hai kamu, seseorang yang menjadi perbincangan dalam diksiku. Jangan menyalahkan jarak atas kerinduan yang senantiasa bergejolak. Aku pun tak kuasa menahan kerinduan ini, yang mampu kulakukan hanyalah menceritakan sosokmu lewat doa pada-Nya.
Kita berjarak dalam penantian. Bukan hal mudah untuk berpura-pura tangguh dibalik senyuman. Ada perjuangan dibalik harapan. Tentunya, kamu adalah yang menjadi alasan. Seseorang yang lagi dan lagi terus kusemogakan.
Katanya kamu adalah sebuah ketidakmungkinan, namun bagiku katanya itu akan terjawab saat kelak kita dipersatukan. Saat itulah akan aku sampaikan tepat dihadapanmu “kita adalah dua insan yang pernah menyampaikan rindu dan doa. Akhirnya kita dipertemukan dalam mimpi yang sama. Aku dan kamu adalah jawaban atas kesabaran dalam penantian dan pertemuan”. Jaga dirimu di sana. Dirimu yang entah siapa dan dimana
Artikel ini merupakan kumpulan status instagram @budysatriaa, semoga bermanfaat.