Jika menikahiku membuatmu takut miskin, itu hanya alasan klasik untuk menyatakan bahwa engkau tak bisa melanjutkan hubungan ini. Jika menikahiku membuatmu merasa aku hidup layaknya parasit. Ketahuilah bahwa setiap orang telah Allah tentukan rejekinya sejak di kandungan ibuku.
Jika menikahiku engkau merasa hidupmu akan susah, bukan karena aku, hidupmu susah tapi karena Allah sedang menaikkan derajatmu di mataNya. Jika menikahiku engkau takut rejekimu hilang, justru sebaliknya menikah adalah mendatangkan rejeki yang tak terduga.. sebab ALLah menitipkan rejekiku,rejeki istrimu melalui usahamu.
Daftar Isi
- 1 Yakinlah aku bukan beban hidupmu dan aku bukan perempuan manja yang tidak tahu melakukan pekerjaan.
- 2 Lihat saja aisyah radhiallahu’anha, lihat saja putri Rosululullah fatimah radhiallahu’anha dan belajarlah dari khadijah radhiallahu’anha.
- 3 Suamimu Adalah Imammu, Dialah Penanggung Dosa-Dosamu
- 4 Sebelum Menikah, Kamu Menunggu Dia Calon Imammu yang Kini Menjadi Suamimu. Jadi Janganlah Memberatkannya Dengan Perbuatan Dosa Lagi.
Yakinlah aku bukan beban hidupmu dan aku bukan perempuan manja yang tidak tahu melakukan pekerjaan.
seperti putri raja, yakinlah bahwa Allah menguji kadar iman seseorang yang bertakwa sesuai Imannya. Lalu kenapa engkau begitu ketakutan seolah hidupmu berakhir menderita jika menghalalkanku
Apakah begitu penilaian mu tehadapku. Jika aku akan membuat semuanya bergantung kepada hartamu. ya..sekali lagi aku lupa.. siapa aku,dan siapa diriku tanpa membawa harta,tanpa membawa title .
Seperti mereka yang membawa pangkat, gelar, dan sarjana, ya..sekali lagi Allah mengingatkanku.. tenang. istri solehah bukan karena dia bertitle dan mempunyai gelar sarjana.. bukan wajib seorang ustadzah atau pun harus hafidzah.
Lihat saja aisyah radhiallahu’anha, lihat saja putri Rosululullah fatimah radhiallahu’anha dan belajarlah dari khadijah radhiallahu’anha.
Lihat madu madu aisyah radhiallahu’anha. apakah hidup mereka bergelimangan harta, apakah mereka seorang wanita wanita bertitle sarjana.
Percayalah jika aku menjadi kekasih halalmu, aku akan belajar romantis seperti yang aisyah lakukan pada rasullullah, aku akan belajar kuat dan mendukungmu seperti khadijah pada rasulullah, dan aku akan belajar menjadi perempuan baik layaknya fatimah putri rasulullah sang pemimpin wanita-wanita dunia dan syurga. Percayalah akhi aku sedang belajar memantaskan diriku dihadapan rabbku dan untukmu.
*****
Suamimu Adalah Imammu, Dialah Penanggung Dosa-Dosamu
Seburuk-buruknya Suamimu, Dia Tetap Lebih Baik Ketimbang Mantan yang Pernah Menjadi Kekasih haram mu. Tidak Usah Mengeluhkan Kekurangan Pasanganmu, Apalagi Kau Sampaikan Aibnya Pada Orang Lain.
Kau harus ingat bahwa kau dipilih untuk menjadi pkaian untuknya, dan begitu sebaliknya suamimu adalah pakaian bagimu, maka salinglah menutupi aib diri masing-masing agar kedamaian selalu menyanding, dan rahmat tuhan pun berlimpah.
Jangan Sampai Kau Membanding-bandingkannya Dengan Orang Dimasa Lalumu, Sebab Pasangan Halalmu Akan Tetap Lebih Baik Darinya.
Karena keberaniannya mengikatmu dalam ikatan yang halal, sedang masalalumu hanya bisa mengajakmu bersenang-senang pada lembah kemaksiatan. Meskipun Suamimu Masih Banyak Kekurangan Menurutmu, Tapi Tanggung Jawabnya Lebih Hebat Dari Ia Yang Tak Mampu Bertanggung Jawab Dulu
Maka hargailah apapun kekurangan suami mu. Dan bila ada yang mau disesali dan dilelhkan, seharusnya adalah dirimu sendiri yang tak bisa bersabar menghadapi ujian pernikahan. Yang harusnya disesali adalah dirimu yang tak mampu ikhlas dan bersabar dalam menghargai kekurangan dirinya, dan bodohnya dirimu karena sudah tak menyadari bahwa tak ada makhluq yang sempurna didunia.
Karena hakekat hidup bersama dalam atap pernikahan ini adalah untuk saling menyempurnakan satu sama lain, bukan saling mengeluhkan kekurangan masing-masing. Tidak ada yg sempurna di dunia ini Semua sudah di atur sama yg di atas.
Sebelum Menikah, Kamu Menunggu Dia Calon Imammu yang Kini Menjadi Suamimu. Jadi Janganlah Memberatkannya Dengan Perbuatan Dosa Lagi.
Wahai Calon Imamku, Menikah adalah sebagai salah satu kesempurnaan Agama. Menikah adalah setengah dari Agama. Menikah adalah menggenapkan Agama menjadi satu. Hubungan yang tak diikat dengan Tali Pernikahan Akan selalu menuai Permasalahan. Dan penyelesaian yang tepat terdapat dalam pernikahan
Sungguh indah hidup setelah menikah, Apa yang sebelumnya haram menjadi halal. Semua perbuatannya mendapat pahala yang berlimpah di sisiNya. Suka duka dilalui berdua, Senang sedih ada yang menemani Tawa tangis pun bersama
Wahai Calon Imamku, Aku adalah tulang rusuk yang hilang , Saat ini kusedang menantimu . Namun akan kujadikan penantian ini jalan menuju berkah. Penantian ku bukan berarti berdiam diri. Penantian ku bukan berarti tak melakukan apapun. Penantian ku bukan berarti menunggu tanpa arti…
Namun .. penantianku adalah. Sembari menunggu sang pemilik tulang rusuk datang menjemput. Akan kuiisi masa penantian itu dengan Taqwa, Sabar, Do’a dan Tawakkal. Kini Aku sedang menanti yang terkasih. Akan Kunanti dirimu dengan sabar. Aku yakin…. sungguh, Allah Maha Tau yang terbaik untuk diriku… Akan kusiapkan diriku dan hatiku.
Artikel ini merupakan status di Grup Facebook Motivasi Hijrah Indonesia oleh Salva Melinda. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk share.