Siapa bilang usia senja adalah waktunya untuk berhenti berkarya dan belajar? Dalam sebuah perbincangan inspiratif di kanal The Sungkars, seorang dokter berusia 75 tahun membuktikan sebaliknya. Beliau tidak hanya masih aktif berpraktik, tetapi juga rutin berolahraga dan bahkan tekun mempelajari Al-Qur’an secara mendalam.
Apa rahasia di balik vitalitas, pikiran yang tajam, dan ketenangan batinnya? Jawabannya terletak pada tiga pilar kehidupan yang ia jaga secara konsisten. Ini dia kunci-kunci emas untuk menjalani usia tua dengan kualitas terbaik:
1. Rahasia Fisik Bugar: Disiplin Gaya Hidup Sehat

Dokter tersebut menekankan bahwa menjaga kesehatan saraf dan otak harus dimulai sejak muda dan dilakukan secara disiplin. Ia memberikan dua resep utama:
Pola Makan Sesuai Sunah: Intinya adalah tidak berlebihan. Makanlah secukupnya. Disiplin dalam asupan menjadi fondasi agar tubuh tidak dibebani penyakit.
Olahraga Teratur (Renang Jadi Pilihan): Selain berjalan kaki, ia rutin berenang 2 hingga 3 kali seminggu. Menurutnya, berenang adalah salah satu olahraga terbaik untuk menjaga kesehatan jantung sekaligus menguatkan otot. Dengan disiplin ini, berat badan ideal pun dapat dipertahankan.
“Kalau kita pengin saraf dan otak berfungsi dengan benar, lakukan itu. Kalau ingin mempercepat kegagalan fungsinya, lakukan sebaliknya.”
2. Mengelola Stres dengan Kekuatan Batin (Spiritual Management)
Inilah poin yang paling ditekankan. Beliau menjelaskan bahwa stres yang tidak dikelola dapat memicu tekanan darah tinggi dan berpotiko menyebabkan pembuluh darah pecah. Solusi terbaik bukanlah mencari pelarian yang mahal, melainkan:
Perkuat Keimanan dan Ketenangan Batin: Stres harus dikelola dengan meningkatkan spiritualitas. Bagi seorang Muslim, ini berarti memperkuat keimanan, karena ketenangan batin yang sejati datang dari kedekatan dengan Tuhan.
Ibadah dan Al-Qur’an sebagai ‘Terapi Gratis’: Saat penelitian di luar sana mencari cara mahal untuk ketenangan spiritual (seperti traveling atau yoga di tempat jauh), sang dokter mengingatkan bahwa kita bisa mendapatkannya di rumah saja, murah, bahkan gratis! Melalui salat lima waktu, puasa, dan aktif mengkaji Al-Qur’an.
Menariknya, beliau kini aktif menjadi pembahas gramatikal ayat-ayat Al-Qur’an. Pemahaman ini berdampak langsung pada meningkatnya kekhusyukan salat, karena apa yang dibaca menjadi dipahami, membuat hati dan pikiran sepenuhnya tertuju pada Allah.
3. Visi dan Misi: Kunci Kehidupan yang Terarah
Pelajaran manajemen strategis diterapkan pada kehidupan pribadi. Menurut beliau, hidup tidak boleh melantur atau sekadar “jalanin aja kayak air mengalir”. Setiap orang, di usia berapapun, harus memiliki Visi dan Misi yang jelas.
Visi Utama di Usia Senja: Saat ini, visi utamanya adalah mempersiapkan Husnul Khatimah (akhir yang baik).
Misi sebagai Action Plan: Untuk mencapai visi tersebut, ia menyusun misi, salah satunya adalah memahami Al-Qur’an dari hari ke hari.
Adanya visi dan misi membuat kehidupan menjadi terarah, tidak terseret ke kanan-kiri, dan menimbulkan keikhlasan dalam hidup. Inilah pesan terpentingnya untuk generasi muda: Punya cita-cita (visi), dan tentukan upaya-upaya (misi) yang harus dilakukan untuk mencapainya.
Dokter 75 tahun ini adalah teladan nyata bahwa usia hanyalah angka. Kunci untuk hidup bugar, bahagia, dan berdampak adalah perpaduan harmonis antara menjaga tubuh, mendisiplinkan jiwa, dan memiliki tujuan hidup yang lurus.
Mana dari 3 pilar ini yang akan Anda kuatkan mulai hari ini?
Kamu juga bisa membaca artikel menarik lainnya seperti 5 Hal yang Tampak Seperti Istirahat Tetapi Sebenarnya Menyebabkan Kelelahan