Sebelum memutuskan untuk menikah, kamu tentu sudah sangat paham betul calon pasanganmu. Apalagi kamu yang sudah pacaran bertahun-tahun, tentu saja sudah paham betul tentang dia orang yang kamu sayang dan menjadi pendamping hidupmu. Lantas bagaimana dengan keluarganya?
Apakah kamu yakin bisa menjadikan keluarganya sebagai keluargamu juga. Apakaah kamu sudah paham? Bahwa menikah itu bukan hanya tentang kebahagianmu dan pasanganmu saja.
Tapi ada kebahagian keluargamu dan keluarganya juga. Karena banyak pasangan yang tidak memikirkan tentang kebahagian keluarganya setelah dia menikah dan bahkan acuh tak acuh.
Daftar Isi
- 1 Jangan Sampai Menikah Hanya Memikirkan Dirimu dan Dirinya Saja, Tapi Pikirkanlah Pula Keluargamu dan Keluarganya.
- 2 Kamu Harus Senantiasa Bijak Memutuskan Menikah, Entah Itu Dari Restu Keluarga Atau Kebiasaan yang Ada di Dalamnya.
- 3 Jika Menikahiku Membuatmu Miskin, Itu Hanya Alasanmu Untuk Meninggalkanku
- 4 Lalu kenapa engkau begitu ketakutan seolah hidupmu berakhir menderita jika menghalalkanku?
Jangan Sampai Menikah Hanya Memikirkan Dirimu dan Dirinya Saja, Tapi Pikirkanlah Pula Keluargamu dan Keluarganya.
Sekali lagi, kamu harus ingat ya. Bagi kamu yang sedang merencakan pernikahan bahwa penting untuk memikirkan kebahagiaan masing-masing.
Karena memang pun keluarga kalian adalah orang yang membahagiakan kalian diwaktu kecil. Mereka lah orang yang memberikan pendidikan yang baik hingga kalian bisa mandiri.
Jangan sampai kalian menikah juga tak mendapatkan restu dari orang tua. Kamu pikir setelah menikah kamu akan tenang dengan tanpa restu dari mereka semua? tidak, sekarang mungkin kamu masih cinta-cintanya jadi semuanya terasa biasa saja. Karena tidak akan tenang hidupmu dengannya, jika kamu tidak mendapatkan restu dari keluargamu atau pun keluarganya.
Kamu Harus Senantiasa Bijak Memutuskan Menikah, Entah Itu Dari Restu Keluarga Atau Kebiasaan yang Ada di Dalamnya.
Untuk itu, kamu harus senantiasa bijak mengambil langkah menuju pelaminan, kamu harus bijak memutuskan hidup bersamanya dalam pernikahan sakral.
Jangan sampai kamu tidak peduli dengan restu keluarga, jangan sampai kamu sempit akal mengabaikan kebiasaan-kebiasaan yang ada di dalam keluarga, karena nanti kamu akan hidup bersmaanya.
****
Jika Menikahiku Membuatmu Miskin, Itu Hanya Alasanmu Untuk Meninggalkanku
Jika menikahiku membuatmu takut miskin, itu hanya alasan klasik untuk menyatakan bahwa engkau tak bisa melanjutkan hubungan ini. Jika menikahiku membuatmu merasa.
Aku hidup layaknya parasit. ketahuilah bahwa setiap orang telah Allah tentukan rejekinya sejak di kandungan ibuku. Jika menikahiku engkau merasa hidupmu akan susah. Bukan karena aku, hidupmu susah tapi karena Allah sedang menaikkan derajatmu di mataNya.
Jika menikahiku engkau takut rejekimu hilang, justru sebaliknya menikah adalah mendatangkan rejeki yang tak terduga, sebab ALLah menitipkan rejekiku,rejeki istrimu melalui usahamu.
Yakinlah aku bukan beban hidupmu dan aku bukan perempuan manja yang tidak tahu melakukan pekerjaan. seperti putri raja yakinlah bahwa Allah menguji kadar iman seseorang yang bertakwa sesuai Imannya.
Lalu kenapa engkau begitu ketakutan seolah hidupmu berakhir menderita jika menghalalkanku?
Lalu kenapa engkau begitu ketakutan seolah hidupmu berakhir menderita jika menghalalkanku? apakah begitu penilaian mu tehadapku. Jika aku akan membuat semuanya bergantung kepada hartamu. Ya, sekali lagi aku lupa siapa aku, dan siapa diriku tanpa membawa harta,tanpa membawa title seperti mereka yang membawa pangkat, gelar, dan sarjana.
Ya. sekali lagi Allah mengingatkanku. Tenang, istri solehah bukan karena dia bertitle dan mempunyai gelar sarjana. bukan wajib seorang ustadzah atau pun harus hafidzah.
Lihat saja aisyah radhiallahu’anha, lihat saja putri Rosululullah fatimah radhiallahu’anha dan belajarlah dari khadijah radhiallahu’anha. Lihat madu madu aisyah radhiallahu’anha, apakah hidup mereka bergelimangan harta? apakah mereka seorang wanita wanita bertitle sarjana?
Percayalah jika aku menjadi kekasih halalmu. Aku akan belajar romantis seperti yang aisyah lakukan pada rasullullah, aku akan belajar kuat dan mendukungmu seperti khadijah pada rasulullah, dan aku akan belajar menjadi perempuan baik layaknya fatimah putri rasulullah sang pemimpin wanita-wanita dunia dan syurga. percayalah akhi aku sedang belajar memantaskan diriku dihadapan rabbku dan untukmu.
Artikel ini merupakan kiriman pembaca bapermulu, jika ingin mengirim berkontribusi di bapemulu kamu bisa hubungi kami lewat facebook @bapermulu.com.