Dari sopir angkot menjadi bandar beras super sukses dengan omset ratusan juta, hidup Kang Rizky sempat berada di puncak tertinggi. Truk-truknya menguasai jalur pasokan dari Cirebon hingga Banyumas. Ia adalah gambaran sukses instan di Kuningan pada tahun 2019.
Namun, hanya dalam dua tahun, kejayaan itu runtuh seperti kartu domino. Sebuah pengkhianatan dari rekan bisnis bernama Udin—yang membawa kabur hingga lima truk beras senilai miliaran rupiah—menariknya ke dalam jurang kehancuran.
Utang ke pabrik menumpuk, mobil digadaikan, dan rumah dijadikan jaminan. Total taggungan Kang Rizky mencapai angka mencekik: hampir 3 miliar rupiah.

Daftar Isi
Badai Penagih dan Ancaman Penjara
Situasi menjadi semakin mengerikan ketika penagih utang tak henti-hentinya datang. Yang paling memukul adalah kenyataan bahwa sang istri, yang namanya tertera pada nota dan surat utang, bolak-balik dipanggil polisi.
“Kalau begini terus, istri saya bisa masuk penjara,” ujar Kang Rizky dengan suara bergetar.
Ancaman itu nyata. Pilihan yang tersisa di hadapannya sangat pahit: menyerahkan diri (atau istrinya) pada jeruji besi atau mencari jalan keluar yang hampir mustahil dari lilitan utang miliaran. Dalam keputusasaan yang melumpuhkan, ia memilih jalan yang paling gelap.
Pintu Alam Gaib: Godaan Tumbal Berdarah
Saat bisnisnya benar-benar mentok, seorang sopir bernama Jajang menawarkan jalan pintas: Pesugihan. Awalnya menolak, Kang Rizky akhirnya luluh ketika istrinya benar-benar menjadi tahanan luar.
Perjalanan pertamanya membawanya ke gua keramat di Pangandaran. Dalam kegelapan yang pekat, ia dihadapkan pada teror visual: ular sebesar tubuh manusia, pocong berlidah menjulur, hingga Genderuwo berambut panjang. Di kedalaman gua, muncul sesosok makhluk bermata merah menyala.
Di hadapannya, setumpuk uang merah yang bisa melunasi semua utangnya tiba-tiba muncul. Namun, ada harga yang harus dibayar. Syarat tumbal itu lirih, namun menghancurkan: “Anak ayam.” Kang Rizky langsung paham: itu adalah anak bungsunya, satu-satunya anak laki-laki.
“Tidak! Saya tidak akan serahkan anak saya,” teriaknya dalam hati. Pagi datang, ayam jago berkokok, dan semua penampakan itu lenyap. Ritual gagal.
Perjanjian Gagal dan Daun Sereh Kering
Tak kapok, Kang Rizky mencoba lagi di Ciamis. Kali ini persyaratannya adalah seekor kambing hitam legam yang disembelih dengan cara yang mengerikan: bukan dengan pisau, melainkan dengan gigi. Bau anyir dan amis darah memenuhi ruangan pengap.
Di hadapannya, nampan besar berisi uang kembali muncul, ditutupi kain kafan putih. Harapan sempat membuncah. Namun, lagi-lagi, perjanjian gaib itu rusak. Botol minyak putih dari kuncen berubah merah dalam perjalanan pulang. Ketika dibuka, uang miliaran itu telah berubah wujud menjadi daun sereh kering.
“Sejak itu saya sadar, ini bukan rezeki saya,” ucapnya lirih.
Kembali ke Bumi: Pilihan Terakhir Sang Ayah
Semua harta telah habis, rumah terjual, mobil lenyap. Dan istrinya? Tetap harus mendekam di penjara selama 11 bulan dari vonis satu setengah tahun.
Sisa hidup Kang Rizky setelah mencoba jalan pintas dipenuhi teror: kalajengking besar di bawah kasur, ular kobra di dalam rumah, hingga serangan santet yang menyakitkan. Barulah ia mencapai titik terendah sekaligus titik kesadaran tertinggi.
“Lebih baik saya hadapi penjara, hadapi hutang, daripada harus menyerahkan anak sebagai tumbal.”
Kisah Kang Rizky adalah pengingat yang sangat pahit. Antara memilih penjara sebagai konsekuensi hukum atas kegagalan bisnis atau menyerahkan nyawa anaknya demi uang gaib berbau darah, ia memilih tetap menjadi manusia—meski miskin, meski terhina.
Kini, Kang Rizky hidup sederhana, menarik angkot atau beternak ayam seadanya. Ia ingin kisahnya menjadi pelajaran bagi siapa pun yang dilanda kepanikan:
“Kalau lagi panik, jangan sekali-kali lari ke pesugihan. Itu bukan menyelesaikan masalah, tapi menambah masalah. Jalan satu-satunya hanya kembali pada Allah,” pesannya.
Kisah nyata ini menegaskan bahwa setiap pilihan gelap, pasti punya bayangan panjang yang jauh lebih menakutkan daripada masalah aslinya.
Tertarik mendalami kisah nyata Kang Rizky lainnya yang lebih mencekam, atau ingin mencari informasi tentang tips menghadapi krisis keuangan?
Kamu juga bisa membaca artukel menarik kami lainnya seperti Cerita Horor : Adu Ilmu Ghaib – Perseteruan Desa Turi Dan Desa Kanthil