Pintu Syafaat di Hari Kiamat: Mengapa Al-Qur’an Wajib Dibaca Setiap Hari?

Pintu Syafaat di Hari Kiamat
Pintu Syafaat di Hari Kiamat

Kita sering kali tenggelam dalam kesibukan harian—memeriksa notifikasi media sosial, mengejar deadline, atau sekadar mencari hiburan. Namun, pernahkah kita merenung, di tengah hiruk pikuk itu, di mana posisi kita terhadap kitab suci yang paling mulia, Al-Qur’an?

Dalam ceramahnya, Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan kita bahwa membaca Al-Qur’an bukanlah pilihan atau hobi musiman, melainkan sebuah kewajiban dan investasi akhirat. Ini adalah kunci keselamatan dan pedoman hidup sejati.

Berikut adalah tiga pilar utama yang menjadikan Al-Qur’an harta paling berharga bagi seorang Muslim:

1. Al-Qur’an: Kalamullah yang Tak Tertandingi

Ustadz Khalid Basalamah menekankan bahwa Al-Qur’an bukanlah karya seorang penulis novel best-seller atau kumpulan dongeng, melainkan Kalamullah (Firman Allah) yang bersifat ghairu makhluk (tidak diciptakan). Kedudukannya sangat tinggi:

  • Pahala Berlimpah: Setiap huruf yang kita baca akan mendatangkan 10 pahala. Ustadz Khalid mencontohkan, ketika kita membaca Alif Lam Mim, itu dihitung 30 pahala, bukan sepuluh. Ini adalah investasi pahala yang tiada duanya.
  • Selalu Relevan: Al-Qur’an adalah kitab suci yang tidak membawa kebatilan dan tidak pernah kedaluwarsa. Ia selalu relevan di setiap waktu dan tempat, dan mustahil bagi siapa pun, dari masa lalu hingga masa depan, untuk menemukan kesalahannya.
  • Penyelamat Hati: Jika hati terasa keras, gundah, atau mudah cenderung pada maksiat, sesungguhnya hati kita sedang berkarat. Menurut hadis, cara membersihkannya adalah dengan membaca Al-Qur’an dan mengingat kematian.

2. Janji Syafaat di Padang Mahsyar

Pintu Syafaat di Hari Kiamat
Pintu Syafaat di Hari Kiamat

Inti dari motivasi membaca Al-Qur’an adalah janji besar di hari kiamat. Rasulullah SAW bersabda:

Read More :  Keajaiban Puasa Bulan Ramadhan yang Tidak Banyak Diketahui

“Bacalah selalu Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia nanti pada hari kiamat akan datang sebagai pemberi syafaat (penolong) kepada ahlinya.”

Orang-orang yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman, yang konsisten membacanya, menghafalnya, dan merenungi isinya, mereka adalah ahlul Qur’an. Mereka adalah orang-orang yang dekat dengan Allah dan orang-orang kepercayaan-Nya.

3. Komitmen dan Etika Membaca (Adab Al-Qur’an)

Ustadz Khalid Basalamah mengajarkan bahwa mendekati Al-Qur’an harus dengan adab yang sempurna, tidak asal-asalan:

A. Komitmen Harian

Para sahabat, seperti Utsman bin Affan RA, dikenal sangat rajin membaca Al-Qur’an, bahkan mampu mengkhatamkan 30 juz di rakaat terakhir salat Witir. Walaupun kita tidak bisa secepat beliau, kuncinya adalah konsistensi.

Jadwal Minimal: Ustadz Khalid meminta jamaah untuk berjanji: tidak ada hari tanpa membaca Al-Qur’an, minimal 10 ayat per hari. Amalan yang dijaga rutin, walau sedikit, lebih baik daripada membaca lima juz namun hanya lima tahun sekali.

B. Adab Saat Membaca

  1. Kondisi Sempurna: Bacalah dalam keadaan suci (berwudu), menghadap kiblat, duduk sopan, dan penuh ketenangan jiwa.
  2. Tartil dan Khusyuk: Baca dengan tartil (perlahan) dan tadaburi maknanya. Berusahalah untuk menangis saat membaca ayat-ayat ancaman atau azab. Jika tidak bisa menangis, paksakan diri untuk berusaha.
  3. Perindah Suara: Hiasilah Al-Qur’an dengan suara terbaik kita. Ini adalah perintah Nabi SAW agar bacaan kita terdengar indah dan merdu.

C. Hukum Al-Qur’an Digital

Ustadz Khalid memberikan keringanan terkait perkembangan teknologi:

  • Al-Qur’an yang ada di HP atau aplikasi adalah program, bukan mushaf (fisik). Oleh karena itu, hukumnya berbeda.
  • Wanita yang sedang haid atau nifas yang dilarang menyentuh mushaf fisik, diperbolehkan menyentuh HP untuk membaca Al-Qur’an, meskipun tetap dianjurkan untuk berwudu.
Read More :  6 Ide Kegiatan Produktif Yang Bisa Dilakukan Selama Ramadhan. Biar Lebih Semangat Puasanya!

Tantangan untuk Kita:

Sebelum membuka aplikasi media sosial atau pesan WhatsApp, cobalah buka aplikasi Al-Qur’an di HP Anda, atau sentuhlah mushaf fisik Anda. Hanya dua atau tiga ayat di lampu merah, sepuluh ayat sebelum tidur. Jadikan ia prioritas.

Orang yang berpegang teguh pada isi Al-Qur’an niscaya akan selamat dan beruntung. Sebaliknya, orang yang berpaling darinya niscaya akan binasa dan merugi. Pilihan ada di tangan kita: Apakah kita ingin menjadi ahlul Qur’an yang mendapat syafaat, ataukah kita memilih jalan kerugian?

Kamu juga bisa membaca artikel menarik kami lainnya seperti Bikin Rezeki Ngalir Deras! Bongkar 7 Rahasia di Balik Uang yang Tak Cepat Habis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *