4 Tanda Pasangan Tidak Dewasa Secara Emosional dan Cara Menghadapinya

Hubungan toxic
Hubungan toxic

Pasangan yang tidak dewasa secara emosional dan tidak bisa mengelola emosi, sering kali membuat hubungan penuh drama. Padahal, kunci hubungan yang sehat adalah komunikasi yang dewasa dan bertanggung jawab atas perasaan masing-masing.

⁣Memang benar, tidak ada hubungan yang sempurna, tetapi ketika sama-sama saling belajar dan tumbuh bersama, hubungan jadi jauh lebih bermakna dan bertahan sangat lama.

Menurut Irma Gustiana, seorang Psikolog, berikut terdapat 4 tanda bahwa pasanganmu belum dewasa secara emosional, dan cara untuk menghadapinya.

1. Mudah meledak atau memendam emosi

Dia bisa mudah marah atau justru suka memendam perasaaan, tidak bisa mencari jalan untuk mengungkapkan emosi dengan cara yang sehat. Emosinya juga sering berubah, jadi sulit ditebak.

2. Suka menyalahkan dan kurang peka

Kalau ada masalah, bukannya mengakui kesalahannya, dia lebih milih menyalahkan orang lain atau situasi. Tidak mau bertanggung jawab dengan pilihannya. Selain itu, dia juga kurang peka. Kadang seperti tidak peduli sama perasaan atau kebutuhan kamu. Jadi terkesan egois atau cuek banget sama apa yang kamu rasakan.

3. Menghindar dari masalah dan tidak bisa menerima kritik

Kalau ada masalah, dia bisa aja menghilang atau banyak alasan untuk gak ngomongin hal yang penting. Atau malah membuat drama yang engga perlu, jadi masalahnya makin besar. Dia juga kalau dikasih saran atau kritik, dia malah tersinggung atau marah. Bukannya dipikirin, malah menyerang balik.

Read More :  5 Tanda Kamu Adalah Seorang Bucin Alias Budak Cinta

4. Tidak mandiri dan tidak konsisten

Dia cenderung bergantung sama kamu atau orang lain untuk banyak hal, dari emosi sampai dengan keputusan penting. Di sisi lain, dia tidak konsisten. Kadang-kadang dia super perhatian, tapi tiba-tiba bisa sangat cuek dan tidak peduli tanpa alasan yang jelas. Hal ini membuatmu merasa bingung dalam menyikapinya.

Hal yang bisa kamu lakukan jika pasanganmu tidak matang secara emosional;

  • Ajak bicara baik-baik. Sampaikan perasaanmu tanpa menyalahkan.
  • Tetapkan batasan yang sehat, kalau dia menyakiti, kasih tahu dirimu butuh waktu sendiri sampai dia tenang.
  • Ajak dia belajar soal pengelolaan emosi.
  • Bersabar, tapi jangan toleransi perilaku buruk.
  • Jangan lupa jaga emosi sendiri, self-care dan cari dukungan.
  • Evaluasi hubungan. Kalau tidak ada perubahan, pertimbangkan langkah besar. Apakah hubungannya layak diperjuangkan?
  • Pertimbangkan bertemu dengan praktisi profesional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *