Untuk setiap lelaki, jika tak mampu untuk menepati janjimu yang kerap dulu terucap keluar dari mulutmu, maka jangan kamu berdusta akan sesuatu yang sama sekali tidak bisa kamu lakukan, bagaimana mungkin kamu akan dikatakan seorang pemberani, jika janjimu saja belum mampu kamu tepati
Daftar Isi
Keberanian Seorang Lelaki Terbukti Dari Tindakannya
Yah, kerap dulu kamu katakan ingin menikahi seseorang yang sudah kamu janjikan, memang benar akan setiap ucapanmu menunjukkan akan keberanianmu, tentang niat tulusmu untuk melamar sang gadis, yang dulu kamu katakan “Cinta” padanya, juga sebagai pembuktian bahwa kamu akan datang kerumahnya dengan niat yang tulus juga serius.
Lalu, apakabar dengan janjimu, apa kabar akan komitmen yang keluar mulus dari bibirmu. Jangan mengatakan kamu telah melupakannya atau bahkan kamu tak mengingatinya sama sekali
Jika Tak Mampu Kamu Tepati, Maka Jangan Berani Untuk Mengutarakan
Berhenti dengan kebohonganmu yang memberi janji palsu akan setiap ucapanmu, jika kamu tak mampu untuk menepati janjimu, lalu mengapa dulu kamu utarakan bahkan samapai meyakinkan bahwa kamu akan menepatinya.
Seorang wanita yang dulu kamu janjikan, dan saat ini kamu pergi dengan sejumlah dustamu. Percayalah, Dia yang kamu campakkan atas setiap ucapanmu, kini terduduk lemah tak berdaya, ingin bangkit namun sulit, sakit hatinya sudah tak terbilang rasanya, dan yang menjadi alasannya adalah dirimu, yang pergi dengan sejumlah kebohonganmu
Ucapanmu Menujukkan Siapa Jati Dirimu
Pernah berjanji juga berkomitmen ingin melamar namun sayang, ucapanmu kini Dusta bagaikan angin yang cepat berhembusan. Jangan lagi kamu katakan sejumlah janji juga komitmen, jika Kedustaan akan menjadi pilihan terakhirmu untuk melangkah.
Kamu tak merasakan, bagaimana menjadi wanita yang saat ini duduk tak berdaya, seakan semangat hidup telah hilang. Di Bohongi akan sesuatu hal yang sangat ia percayai, Maka jangan kamu uapkan beribu janji, jika salah satunya saja tak mampu kamu tepati
Artikel ini merupakan status instagram @Ona Farliyanti, Jangan Lupa Untuk Follow Untuk Mendapatkan Update Terbarunya.
*****
Sebab, Orang Lain Bukan Kita. Itulah Mengapa Tak Perlu Membandingkan
Dua orang yang menjalani hubungan, punya cara yang berbeda dengan dua orang lainnya. Jadi, memang tidak bisa dibanding-bandingkan. Apalagi menginginkan cara yang sama. Karena bisa jadi kesibukan dan pekerjaan yang dijalani memang berbeda jauh.
Semisalkan, kamu tidak bisa menyamakan orang yang kerjanya senin sampai sabtu dengan jam kerja yang sampai sore. Sedangkan yang lainnya bekerja senin sampai jumat dengan jam kerja siang sampai larut malam. Pasti pola kegiatan yang dilakukan akan berbeda. Tentu, akan membuat beda pola interaksi.
Dalam hal berkomunikasi pun begitu. Ada orang yang memang membutuhkan komunikasi setiap beberapa jam sekali. Ada pula yang harus dikabari pada jam-jam tertentu. Bahkan, ada yang tidak masalah jika tidak mendapat kabar dalam satu hari. Di sisi lain, ada yang bisa ngambek kalau tidak dikabari dalam sehari. Perihal ini hanyalah perihal bagaimana kesepakatan dan cara menjalani saja.
Semisal, kita yang memang hanya berkomunikasi menjelang istirahat melalui telpon sebab kamu bekerja hingga malam. Aku juga sibuk dengan rutinitasku setiap hari. Begitulah yang memang harus kita jalani. Kita tidak harus memaksakan seperti orang lain, yang berkomunikasi setiap jam. Sebab pola kegiatan mereka memang bisa seperti itu.
Beberapa orang mengira memberitahu pasangan, saat dia sedang dimana dan pergi untuk apa, bentuk laporan yang berlebihan. Sebagian lagi malah merasa itu hal yang wajar saja. Malah, mereka menikmati melakukan hal demikian. Memang tidak ada yang dipaksakan.
Setiap orang punya zona zamannya masing-masing dalam menjalani hubungan. Seperti yang lain harus bertemu tiap harui atau mungkin sekali seminggu atau sebulan sekali. Sedangkan kita tidak menentukan jadwal seperti itu. Namun kita memang harus memastikan komunikasi lancar.
Jangan memaksakan diri untuk menjalani hal yang memang tidak membuat nyaman. Ujung-ujungnya hanya akan membuat galau diri sendiri. Apalagi tidak mampu mengomunikasikannya dengan baik.
Efeknya adalah salah paham dan saling tidak enak hati. Hal yang perlu dipahami juga adalah apa yang cocok pada orang lain belum tentu sesaui untuk kita. Jalanilah apa yang membuat kita nyaman. Tidak perlu iri melihat orang lain dengan cara mereka.