Aku pernah menjadi orang yang bersikeras untuk menjadi yang terbaik untuk masa laluku. Tapi nyatanya, kesetiaan dan perjuangan yang kuberikan tak dihargai dengan seimbang. Aku hanya dijadikan sebagai pelampiasan cintanya semata sebelum dia mendapatkan cinta yang baru lagi.
Belajar dari penghianatan dan pengalaman, kini aku berjuang secukupnya dan tak berlebihan. Karena memang bila jodoh, kita akan tetap disatukan dalam takdir Allah dan tidak ada yang bisa memisahkan. Tapi aku tetap berusaha menjadi yang terbaik dengan cara berusaha dan terus memperbaiki diri juga.
Daftar Isi
- 1 Bersamamu, Aku Hanya Ingin Menjadi Cukup Yang Cukup. Tak Lebih dan Tak Kurang
- 2 Tak Banyak Pintaku, Hanya Ingin Menua Bersamamu Dalam Keadaan Suka dan Duka.
- 3 Ya Allah Jadikan Lah Kami Sebagai Pasangan yang Selalu Membahagiakan dan Menerima Dalam Keadaan Apapun.
- 4 Aku Butuh Support Dari Kamu, yang Meluruskan Saat Salah Bukan Meninggalkanku
- 5 Bila Sudah Menerima Seharusnya Tak Marah, dan Bila Sudah Menerima Harusnya Tidak Kesal dan Mengalah, Bukan?
Bersamamu, Aku Hanya Ingin Menjadi Cukup Yang Cukup. Tak Lebih dan Tak Kurang
Tak banyak pintaku sekarang, aku hanya ingin hidup bersamamu dengan kadar yang cukup. Tak ingin menjadi yang terbaik bangat dan penuh juga dengan kekurangan. Aku hanya ingin menjadi orang yang cukup untukmu, pas segalanya dan tidak berlebihan.
Karena dengan rasa cukup dan tidak berlebihan, itulah memang yang terbaik untuk kita. Semoga saja kita bahagia selamanya hingga maut memisahkan. Tak banyak pintaku juga, kamu cukup menjadi dirimu sendiri dan menjadi orang yang mencukupiku juga.
Tak Banyak Pintaku, Hanya Ingin Menua Bersamamu Dalam Keadaan Suka dan Duka.
Aku menyadari ada banyak cinta yang Tuhan hadirkan, namun cinta terbaik tetap cinta sesudah halal. Semoga cinta kita juga menjadi cinta terbaik itu, Cinta yang direstui oleh kedua orang tua dan dikabulkan oleh sang maha cinta.
Aku yakin bahwa kita adalah pasangan yang cocok dan pas, kita tinggal memantapkan hati dan saling menerima segala kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tak perlu hidup mewah dan bergelimang harta juga, kita hanya perlu hidup bahagia dan sederhana namun tak kekurangan juga. Semoga cita-cita kita tercapai ya.
Ya Allah Jadikan Lah Kami Sebagai Pasangan yang Selalu Membahagiakan dan Menerima Dalam Keadaan Apapun.
Ya Allah tak banyak pintaku, jadikan lah dia sebagai jodohku dan kami hidup dengan bahagia dan semakin dekat dengan segala perintahmu. Jadikanlah kami pasangan yang selalu teguh atas semua perintah-perintahmu dan menjauhi seluruh larangan-laranganmu.
Aku Butuh Support Dari Kamu, yang Meluruskan Saat Salah Bukan Meninggalkanku
Aku butuh dukungan dari kamu. Aku ingin kamu yang dulu. Kamu yang hangat, kamu yang tulus, kamu yang apa adanya. Kamu yang membimbingku untuk jadi istri yang baik, kamu yang meluruskan saat aku salah, kamu yang bisa membuatku tertawa dengan tingkah bodoh kamu, kamu yang membuatku ternganga dengan sudut pandangmu tentang hidup yang ngak pernah kebayang dan kepikiran sama aku, kamu yang bikin aku nyaman dan tentram saat ada di sisimu. Tapi kenapa sekarang kamu berubah?
Dan kali ini, ambisi membuatku kehilangan hal yang paling berharga dalam hidupku. Harusnya dari dulu aku bisa mengukur dirimu, mana yang harus aku lakukan, mana yang harus aku tunda. Karena terkadang, hidup bebas tentang prioritas. Tidak semua yang kita inginkan, harus kita dapatkan dalam sekali waktu. Ada banyak keinginan yang harus kita tunda karena memang tidak pantas. Memaksakan diri Anda akan menimbulkan sakit pada akhirnya. [Kutipan Buku Genap3]
Bila Sudah Menerima Seharusnya Tak Marah, dan Bila Sudah Menerima Harusnya Tidak Kesal dan Mengalah, Bukan?
Jika kita sudah menerima, harusnya kita tidak perlu lagi. Jika kita sudah saling percaya, haruslah kita jauh lebih tenang. Dan saya harus belajar lebih banyak tentang itu. Aku juga harus menikahi bagian dirimu yang lain; hati kamu, pikiran kamu, kesibukan kamu, bagian yang belum aku tahu, bagian yang tidak aku suka, juga bagian-bagian lain agar kita benar-benar menggenap utuh. Dan tentu saja, kamu juga harus demikian; terhadapku. Kesepakatan, ya?