Tak semua wanita lebih dominan manja, dan terus selalu menggantungkan hidupnya kepada orang lain. Pun, tak semua pria selalu harus bersikap kuat dan selalu ada jikalau di butuhkan. Kita tetaplah memiliki kehidupan masing-masing. Entah apa yang tengah kita usahakan saat ini, atau mungkin kebiasaan kita di masa lalu yang masih terbawa hingga kini.
Bahkan jika seseorang kini telah memiliki pasangannya sendiri, bukan berarti satu dengan yang lainnya berhak untuk sepenuhnya memberikan kontrol atas pilihan yang tengah kita kerjakan. Bukankah lebih menyenangkan jika sebuah hubungan didasari dengan saling mendukung satu sama lain?
Daftar Isi
- 1 Terlalu Sering Membandingkan Dengan Pasangan Lainnya, Cenderung Membuatmu Lupa Bersyukur
- 2 Setiap Kita Memiliki Caranya Masing-Masing, Kamu Hanya Perlu Menerimanya Dan Mengusahakan Yang Terbaik Untuknya Juga
- 3 Kita Adalah Titisan Hawa, Yang Terlahir Cantik Dengan Cara Yang Berbeda
- 4 Mensyukuri Titipan Tuhan Adalah Langkah Awal Membuatmu Cantik Menawan
- 5 Cantiknya Kita Berbeda Setiap Wanita, Yang Kita Perlukan Adalah Merawat Dan Mengembangkan Potensi Yang Ada
Terlalu Sering Membandingkan Dengan Pasangan Lainnya, Cenderung Membuatmu Lupa Bersyukur

Pada satu waktu, kita duduk bersama. Bersebelahan, di taman kota. Sejauh mata memandang, banyak pasangan muda-mudi yang sedang menghabiskan waktu bersama.
Mungkin hari itu, kamu sedang ingin berbicang tentang banyak hal. Hanya saja, keinginan itu terkadang seringnya lebih dulu terasa cukup tatkala kamu menemukannya duduk disampingmu, dan kini di telinga kita, sedang mendengarkan lagu yang sama.
Ia hanya menatap kesekeliling, dan sesekali menatapmu. Sayangnya, matamu sedang memperhatikan pasangan lain. Yang sedang asyiknya bercanda di sudut kursi sana. Tak henti sampai disitu, tatkala ia sedang menepuk pelan kepalamu, matamu lebih tertuju pada mereka yang sedang dimainkan sebuah lagu, request kekasihnya kepada pengamen yang tadi juga lewat di depanmu.
Lalu kini, hatimu menggerutu. Menurutmu apa yang kamu lihat adalah cara yang lazim mereka menunjukkan cintanya, dan kini membuatmu lupa seseorang yang kini sedang duduk disampingmu. Seseorang yang tahu, apa yang kamu butuhkan. Agar matamu tak sembab hanya karena lagi-lagi menangis karena beban yang sedang kamu emban.
Lalu, ia membawamu kemari, ketempat ramai yang mungkin tatkala kamu melihat banyak orang tertawa, kamu kemudian kembali bahagia.
Hatimu menggerutu, karena apa yang kamu lihat didepan matamu. Melupakan bahwa seseorang disampingmu, sedang memainkan banyak lagu kesukaanmu, yang mungkin dulunya tidak pernah ada di list lagunya. Tetapi, karena ia tahu, kamu menyukainya ia dengan senang hati mendengarkan lagu-lagu itu juga.
Dan lagi, ia tahu, kadang kala tepukan pelannya di kepalamu lebih membuatmu tenang saat ini, dibandingkan membiarkanmu bercerita kembali lalu membuatmu menangis lagi.
Setiap Kita Memiliki Caranya Masing-Masing, Kamu Hanya Perlu Menerimanya Dan Mengusahakan Yang Terbaik Untuknya Juga

Kini bebanmu mulai terasa ringan. Hanya karena hal-hal kecil yang baru saja ia lakukan. hatimu yang sedang berkecamuk karena perasaan iri, kini mulai terdiam, menyadari bahwa hal-hal kecil yang baru saja terjadi padamu adalah apa yang lebih kamu butuhkan kini. Daripada semua hal yang baru saja kamu saksikan, yang bisa saja itu tak lagi membuatmu kembali baik-baik saja.
Waktu yang semakin malam, kini ia menggamit tanganmu untuk pulang. Bersenandung perlahan sambil menemani langkah kaki bersama. Ia kemudian menatapmu sebelum menyalakan kendaraannya, memastikan bahwa kamu kini benar-benar sudah baik-baik saja.
Sepanjang jalan yang dilalui bersama, kini mengetuk pikir dan hatimu. Menatapnya dari punggungnya, yang kini sedang berkendara, memastikan kamu aman hingga tujuan tiba. Kini pikiranmu sedang ramai. Mengingatkanmu pada hal-hal yang tak biasa yang pernah ia lakukan padamu sepanjang kalian bersama.
Bisa saja, kadang kala ia sibuk dengan dunianya sendiri, sibuk dengan apa yang sedang ia kerjakan hingga larut sampai-sampai ia tak menghubungi. Kadang kala, ia mungkin hanya datang dalam waktu yang singkat. Menyempatkan untuk memastikanmu sudah meminum obat saat sakitmu kembali datang.
Mungkin, kekasihmu bukanlah wanita secantik mereka di luaran sana. Yang setiap langkah kakinya membuat semua mata tertuju padanya. Mungkin kekasihmu bukanlah pria yang selalu ada untukmu tatkala kamu membutuhkannya. Tetapi, ia selalu menyempatkan waktunya untuk membuatmu kembali baik-baik saja.
Percayalah, kita selalu punya cara yang berbeda dalam menunjukkan cinta. Tak melulu harus sama seperti mereka di luaran sana.
*****
Kita Adalah Titisan Hawa, Yang Terlahir Cantik Dengan Cara Yang Berbeda

Cantik itu bukan perihal ukuran
Cantik adalah sesuatu yang abstrak, reltif, dan tergantung darimana sudut pandang itu berasal,siapa yang melihat, dan standar apa yang digunakan untuk setiap mata menilai kecantikan itu sendiri. Sejak sebelum masehi, hingga perubahan dari masa ke masa, setiap tempat, dan setiap siapa yang melihat memiliki standar kecantikannnya masing-masing.
Suku Maya pada 1000 tahun sebelum masehi rela mengecat kepala anaknya diatas balok agar terliihat lebih runcing,wanita abad Renaissance mencukur anak rambut dan alisnya agar terlihat lebih lebar dahinya, bahkan wanita Jepang pada masanya lebih memilih gigi berwarna hitam.
Mensyukuri Titipan Tuhan Adalah Langkah Awal Membuatmu Cantik Menawan

Apa yang kita miliki sejatinya adalah titipan Tuhan. Pun dengan ujung rambut hingga kaki yang melekat pada tubuh kita, sejatinya hanyalah titipan. Hal pertama yang kita perlukan adalah mensyukuri apa yang telah Tuhan titipkan kepada kita, dengan menyadari bahwa setiap orang di titipkan dengan bentuk dan warna yang berbeda. Lalu percaya, bahwa Tuhan menciptakan kita dengan porsi seadil-adilnya.
Mensyukuri titipan Tuhan, bukan berarti hanya menerima apa yang ada, tanpa merawat dengan sebaik-baiknya. Sebelum merawatnya, kita perlu tahu apa yang sebenanrnya di butuhkan oleh diri kita, dan tentu hal itu berbeda dari satu dengan yang lainnya. Mensyukuri berarti menerima, bahwa di balik ciptaannya, ada maksud yang tak terduga.
Standard kecantikan yang banyak dianut banyak kalangan adalah wanita berkulit putih, dengan ukuran tubuh yang ramping, tinggi jenjang, dengan lesung pipi yang menonjol tatkala seseorang tersenyum. Bahkan karena standard ini, banyak diantara kita yang lupa, untuk mensyukuri apa yang Tuhan titipkan. Tapi, tahu kah kamu, teman bahwa kulit gelap cenderung lebih memiliki antibodi yang kuat karena ia memiliki pelindung yang membuatmu tidak dengan mudah menyerap semua sinar matahari?
Pun, dengan cara mensyukuri ukuran tubuhmu kini. Bahwa karenanya, bisa saja kamu membuat orang lain betah berlama-lama bersandar kepadamu, bercerita, karena nyamannya dirimu. Atau mungkin dengan tembamnya pipimu, yang bahkan tatkala kamu tersenyumpun orang lain juga ikut merasakan bahagia karena melihat wajahmu yang tersenyum dengan begitu menggemaskannya.
Cantiknya Kita Berbeda Setiap Wanita, Yang Kita Perlukan Adalah Merawat Dan Mengembangkan Potensi Yang Ada
Setiap kita diciptakan dengan bentuk yang berbeda. Dengan fisik yang tak pernah sama dengan satu dan lainnya. Tetapi, kita selalu memiliki cantiknya sendiri-sendiri. Bahkan jika memang apa yang melekat pada dirimu kini bukanlah termasuk dengan standard kecantikan yang ada yang di anut oleh banyak orang.
Bukan berarti tumbuhmu yang gempal, atau kulitmu yang tak begitu putih, atau bahkan jika tinggimu tak sejenjang model-model diatas catwalk, kamu tetap cantik sesuai dengan porsinya masing-masing.
Yang perlu kamu lakukan, adalah merawat apa yang kamu punya. Dengan cara yang seharusnya, sesuai dengan porsi yang memang kamu perluan tentunya. Karena, apa yang orang lain kenakan belum tentu tepat untukmu, pun sebaliknya.
Berkacalah, berbicaralah dengan dirimu sendiri. Karena cantik tak melulu soal fisik. Tak melulu soal penampilan luar yang menjadi patokan semua orang. Tuhan sepaket menitipkan potensi yang ada pada diri kita. Dengan terus digali dan menyibukkan diri, lalu bermanfaat bagi orang lain, kamu memiliki cara tersendiri untuk menunjukkan kecantikan yang sejati.
Tersenyumlah pada dirimu sendiri. Mulai mensyukuri apa yang ada dalam diri sendiri. Dan lambat laun, kamu semakin menyadari bahwa standard kecantikan yang hanya dilihat dari penampilan luar, bukanlah satu-satunya hal yang harus kamu usahakan mati-matian.
Tulisan ini merupakan tulisan dari Chintya Dewi dari Bapermulu.com yang akan di nonaktifkan