Haii.. terimakasih sudah memberi aku pelajaran terbaik
Mungkin belum waktunya aku menyicipi bahagianya dicintai sepenuh hati. Mungkin belum waktunya ‘seseorang’ itu datang dan melengkapi.
Mungkin bukan waktunya saat ini aku disisi seseorang yang siap untuk berjuang bersama. Tak apa jika saat ini kegagalan kembali menghampiri. Ku terima dengan ikhlas. Aku tidak menyalahkan waktu. Dia telah amat baik mempertemukan. Sepertinya kamilah, aku dan dia yang tidak sejalan.
Tuhan masih ingin menguji kesabaranku dalam perjalanan ini. Memberi aku banyak waktu untuk berbenah. Mungkin menurut penilaianNya aku belum layak untuk menemani langkah seseorang.
Aku menyadari masih banyak sekali dari sikapku yang perlu diperbaiki. Semisal lisanku saja belum sepenuhnya bertutur kata yang baik.
Bagaimana pun nanti lisanku adalah ucapan yang paling didengar oleh anak-anakku kelak. Diriku adalah contoh pertama bagi keturunanku nanti. Upayaku menjadi taat ternyata belum cukup. Aku harus berusaha lebih keras lagi.
Jika sampai detik ini doa-doaku belum menemukan jawabannya. Tak apa. Tuhan itu Maha Baik. Aku yakin rancangan dari-Nya pasti diluar ekspektasiku. Aku tak akan kecewa. Apalagi merasakan dipatahkan saat lagi sayang-sayangnya. Aku gantungkan segala harap padaNya.
Tak akan ku biarkan hatiku terisi oleh sebuah nama sebelum akad itu terjadi. Ini bukan kisah roman picisan tapi tentang menemukan dalam taat. Tentang segelas harapan bersama seseorang yang terpilih.
Tuhan tengah memberiku waktu untuk dekat denganNya lewat untaian doa-doa yang dipanjat disepertiga malam. Mengencangkan doa penuh khusyuk. Keleluasaan waktu ini mungkin tidak aku dapatkan jika nanti statusku sudah tak sendiri lagi. Sebab sendiri dan bersama itu tanggungjawab yang diemban pun sudah tak sama.
Perjalanan untuk menemukan ini adalah pelajaran berharga bagiku. Biarlah pertanyan-pertanyaan atas “mengapa bukan dia ”,” mengapa tidak saat ini saja ditemukan ”, “mengapa kita tidak sepaham “dan banyak ‘mengapa-mengapa’ lainnya kusimpan dulu.
Sebab waktu belum memberi kesempatan untuk menjawabnya. Sebab Dia masih ingin aku menunggu. Tugasku hanya nikmati saja waktu sendiri ini dengan sebaik-baiknya. Segala tanya yang memenuhi benakku biar aku pangku sendiri.
Aku tak akan memprediksi kapan waktu itu. Sebab Tuhan-ku akan memberi jawabannya diwaktu yang tepat menurut-Nya .
Aku tak akan sibuk tuk mengurai jawabannya. Sebab jawaban terbaik ada pada Dia yang menciptakan pun memasangkan. Biar jadi misteri dan kejutan untuk diriku.
Artikel ini merupakan tulisan dari Dewi Aryanti yang dipindahkan dari websute kami sebelumnya yaitu Bapermulu.com yang akan tidak dilanjutkan lagi.