“Karena Karma Tidak Semanis Kurma”
Memiliki orang yang tulus di sisimu adalah salah satu kebahagiaan yang wajib disyukuri. Apalagi jika tidak hanya tulus, tapi dia juga mau berkorban dan berusaha untuk menjaga hubungan kalian tetap bertahan, harmonis dan langgeng.
Sayangnya, banyak orang yang sulit untuk menghargai dan bersyukur, mungkin kamu termasuk salah satunya.
Meski dia sudah tulus, setia dan berjuang, justru berakhir dengan kamu abaikan, sakiti bahkan tinggalkan.
Alasannya, karena merasa menemukan orang lain yang terlihat seolah lebih baik. Padahal, jika yang tulus saja kamu sia-siakan, jangan berharap bisa mendapatkan yang lebih baik. Sebab Tuhan pun tahu untuk tidak lagi memberi kesempatan yang sama pada orang yang tak tahu diri.
Daftar Isi
- 1 Pasangan Yang Tulus adalah Keberuntungan Hidup, Karena Dia Tidak Hanya Menerima Apa Adanya Tapi Juga Berjuang Bersamamu
- 2 Menyakiti Orang Yang Tulus Termasuk Sikap Dzalim Dan Tak Tahu Diri, Yang Pasti Mendapatkan Balasannya.
- 3 Karena Itu, Belajarlah Menghargai Ketulusan Pasangan. Caranya Dengan Berbalik Mengupayakan Terbaik Untuk Kebahagiaan Hubungan
- 4 Namun, Jika Kamu Mengabaikan, Menyakiti Dan Meninggalkan Yang Tulus. Jangan Berharap Mendapatkan Lebih Baik Lagi
Pasangan Yang Tulus adalah Keberuntungan Hidup, Karena Dia Tidak Hanya Menerima Apa Adanya Tapi Juga Berjuang Bersamamu

Orang tulus adalah dia yang mau menerima kamu apa adanya, setia dalam segala keadaan bahkan turut berjuang bersama dalam hubungan.
Dan jelas kamu tahu, tidak semua orang mau melakukan hal seperti itu. Apalagi saat kamu dalam keadaan terpuruk atau dibawah.
Oleh sebab itu, merasa beruntung dan bersyukurlah, saat dirimu tak punya apa-apa ada yang mau menerima kamu apa adanya. Saat kamu masih merintis, ada yang memberikan support positif, saat kamu terjatuh, bukan menyalahkan tapi membantumu bangkit.
Menyakiti Orang Yang Tulus Termasuk Sikap Dzalim Dan Tak Tahu Diri, Yang Pasti Mendapatkan Balasannya.

Kamu boleh tidak percaya pada karma. Namun, setiap perbuatan di dunia pasti ada balasannya. Selain itu, doa orang tulus yang tersakiti dengan tidak adil, bisa menjadi salah satu doa yang diijabah.
Selain itu, tidak bisa menghargai ketulusan orang lain, juga termasuk sikap tidak tahu diri. Kamu lupa siapa yang tetap bersamamu dalam segala keadaan, siapa yang turut berjuang membantu, siapa yang mengulurkan tangan ketika susah, dan siapa yang mengobati luka hatimu.
Bahkan meskipun, semua itu tidak kamu pinta. Namun, orang beradab akan menghargai orang-orang yang membantunya. Apalagi jika orang itu adalah pasanganmu sendiri.
Karena Itu, Belajarlah Menghargai Ketulusan Pasangan. Caranya Dengan Berbalik Mengupayakan Terbaik Untuk Kebahagiaan Hubungan

Belajarlah untuk bisa menghargai ketulusan orang lain, apalagi pasangan. Caranya sebenarnya mudah, yaitu menjaga janji hubungan dan komitmen, memprioritaskan keharmonisan hubungan dan jadi pribadi yang lebih baik lagi.
Pasangan tulus sudah membuktikan bagaimana dirinya tetap setia dan mendukung dirimu dalam segala keadaan. Nah, selanjutnya fokuslah membahagiakan dirinya juga keluarga.
Namun, Jika Kamu Mengabaikan, Menyakiti Dan Meninggalkan Yang Tulus. Jangan Berharap Mendapatkan Lebih Baik Lagi
Orang baik untuk orang baik. Jadi jelas saja, orang yang tidak bisa menghargai seperti kamu, tidak akan dipertemukan lagi dengan orang yang lebih baik.
Jika pun, kamu meninggalkan orang tulus karena melihat orang lain seolah lebih baik. Pada akhirnya nanti, kamu juga akan merasa diabaikan, disakiti dan ditinggalkan.
Semua itu bukan hanya karma, tapi juga bentuk pelajaran hidup. Mungkin ada saatnya kamu bisa menemukan yang tulus dan baik lagi, namun setelah kamu belajar dan memperbaiki diri.