Jujur Itu Menyakitkan Namun Lebih Baik Daripada Bertahan Dalam Kebohongan

Jujur Itu Menyakitkan
Jujur Itu Menyakitkan

Akan selalu ada masanya, karena setiap hubungan tak selamanya akan baik-baik saja. Bisa saja, kebosanan itu datang, atau karena masalah yang tak kunjung di bicarakan, membuat ia merasa diabaikan, hingga mungkin kedatangan orang ketiga yang tak diinginkan.

Lagipula, apapun masalah yang datang, tetaplah keduanya yang memegang kendali penuh, akan menjadi seperti apa hubungannya mendatang. Jika komitmen itu tetap terjaga, rasanya tak akan ada alasan untuk meninggalkan satu sama lain dengan alasan yang terlalu mengada-ada.

Tetapi, aku sadar. Aku hanyalah seseorang yang mencintaimu dengan banyaknya kekurangan. Sedangkan di luaran sana, bisa saja kamu temukan ia yang mampu membuatmu terlena, terpana, hingga memilih untuk meninggalkan begitu saja kisah kita yang telah lama kita jalin.

Aku tak tahu tentangmu di luaran sana. Hanya saja, aku hanya ingin terus berusaha percaya bahwa kamu tak akan menyakitiku seperti sebelumnya.

Perubahan Sikapmu Yang Membuatku Bertanya. Hingga Akhirnya Aku Terus Bergulat Dengan Prasangka

Jujur Itu Menyakitkan
Jujur Itu Menyakitkan

Kamu berubah. Itulah yang kurasakan. Beberapa waktu terakhir, aku seperti tidak menemukan sosokmu yang biasa. Ada kebiasaan yang hilang. Ada hal yang terasa begitu mengganjal. Hingga saat aku bertanya kepadamu, kamu hanya akan menjawab seperti jawaban biasa,

“Aku nggak apa-apa.”

Sungguh jawaban yang selalu meninggalkan tanda tanya besar. Ketika rasanya kamu begitu berbeda, lalu tak ada yang bisa kulakukan karenanya. Mereka bilang, kamu butuh me time. Lalu, ku biarkanmu menikmati waktu-waktumu. Tetapi, semakin lama, kamu semakin terasa begitu jauh. Seperti seseorang yang tak lagi ku kenal sebelumnya. Acap kali ditanya, kamu akan selalu melemparkan jawaban serupa.

Read More :  Aku Bertahan Karena Suatu Alasan, Yang Ku Yakin Pantas Untuk Diperjuangkan

Aku berusaha untuk tetap percaya. Bagaimanapun juga, aku akan tetap berpegang atas apa yang telah kita janjikan sebelumnya. Untuk saling percaya antara satu dengan lainnya. Walau nyatanya, tak bisa kupungkiri bahwa aku tetap memendam prasangka. Ada ketakutan-ketakutan besar dibalik semua diam tetapi kamu tetap terasa begitu berbeda.

Jujur Memang Kadangkala Membuat Luka, Tetapi Melukai Di Awal Lebih Baik Daripada Meninggalkan Banyak Luka Kemudian.

Pertengkaran Itu Bumbu Cinta
Pertengkaran Itu Bumbu Cinta

Aku tak tahu lagi harus bagaimana tatkala semua ini terjadi. Saat kamu juga menutup diri dan aku yang masih berkutat dalam prasangka, hingga segalanya membuat hubungan kita tak seperti sedia kala. Aku masih sering bertanya, apa yang membuatmu bersikap demikian adanya.

Tak apa jika nyatanya ada yang kamu sembunyikan sejak lama. Beri tahu aku. Agar aku tak perlu lagi harus berusaha sekeras itu untuk membuatmu bicara. Bukankah sejak awal kita sepakat untuk saling terbuka bagaimanapun keadaannya?

Aku tak ingin hubungan kita menjadi sesuatu hal yang terpaksa. Terpaksa terus menutupi kebenaran hanya karena berpikir tak ingin membuat luka. Terpaksa untuk terus bertahan walau sesungguhnya sudah tak miliki rasa. Walau kita sama-sama tahu bahwa kita memutuskan untuk terus bersama.

Tetapi, aku tak mampu untuk terus bertahan dalam diammu yang membuatku terus bertanya. Jangan bertahan hanya karena kamu tak ingin menyakitiku seperti kisah kita sebelumnya. Keterpaksaanmu untuk bertahan denganku pada akhirnya hanya akan membuatku terluka karena disana sudah tak ada lagi rasa yang sama.

Pergilah jika memang itu maumu. Aku tak lagi akan berusaha menahanmu untuk menetap lebih lama. Karena sejak awal, aku hanya ingin terus berbagi denganmu dalam suka dan duka. Tetapi, jika pada akhirnya bersamaku membuatmu tak bahagia, aku relakanmu untuk pergi saja. Semoga disana, kamu temukan cinta yang membuatmu bahagia seutuhnya.

Read More :  Tenanglah. Saat Kamu Dicampakkan, Ada Pemungut Hati yang Lebih Tulus Untukmu

*****

Rasa Kita Adalah Usaha Bersama. Semoga Tuhan Izinkan Kita Bersama Hingga Ajal Tiba

Tidak Perlu Menaruh Dendam
Tidak Perlu Menaruh Dendam

Denganmu bukanlah cinta pada pandangan pertama. Bukan pula terjadi seperti script sinetron atau film india, yang saling tabrak, terjatuh, ditangkap, lalu muncul benih-benih cinta. Rasanya denganmu adalah apa yang kita sebut dengan terbiasa. Walau bukan pula hitungan hari demi hari kita bersama, tetapi semesta jua yang ikut bekerja.

Dalam rentang waktu yang begitu jarang untuk disebut sebagai pertemuan, tetap saja rasa ini muncul begitu dalam setelah banyak hal yang telah terlewati bersama. Walau pada awalnya, ada perasaan takut yang begitu besar yang menjadi selimut. Khawatir jika nanti berakhir seperti biasa.

Jika kamu memilih seperti kebanyakan dari mereka, melangkahkan kaki untuk pergi tatkala kekurangan diri muncul perlahan, memudarkan rasa, membuat segalanya menjadi tak lagi patut untuk di cinta. Bahkan rasanya, jatuh cinta denganmu adalah sesuatu hal yang mustahil.

Bagaimana pembawaanmu sejak pertama kita bertemu, bagaimana sikapmu yang rasanya jauh dari apa yang ku idam-idamkan untuk menjadi seorang pasangan. Tapi mungkin, semesta memang seringnya memberi kejutan. Ia mengirimmu bersama dengan paket lengkap yang tak pernah terduga sejak awalnya. Lagipula, kita bukanlah makhluk sempurna. Akan selalu ada celah untuk membuatnya menjadi terasa berbeda dari setiap kurang yang ada.

Hanya saja, bertemu denganmu segalanya menjadi terasa luar biasa. Setelah luka lama yang ada, setelah ketakutan yang selalu menjelma begitu besar tatkala aku berusaha jatuh cinta kepada yang lainnya. Tetapi denganmu, rasa percaya muncul lebih dulu sebelum segalanya bermula. Memberikan keyakinan bahwa segalanya akan baik-baik saja.

Caramu Tak Pernah Sama Seperti Yang Kutemukan Sebelumnya. Dan Denganmu, Ada Cara Pandang Yang Berbeda Melihat Segalanya

Jangan Mudah Percaya Omongan Lelaki
Jangan Mudah Percaya Omongan Lelaki

Kita seperti berkebalikan. Terlalu banyak beda dibandingkan apa yang kita sebut dengan persamaan. Mereka bilang, terlalu banyak beda membuat segalanya menjadi lebih sulit karena kita tak punya hal yang bisa kita lewati bersama. Tak ada obrolan menarik yang menyatukan karena kita yang tak sama.

Read More :  Cemburu Boleh Tapi Jangan Terlalu Posesif, Karena Pasangan Tak Akan Nyaman

Sayangnya, bersamamu segalanya terlewati dengan baik-baik saja. Segala beda yang ada, membuat kita menjadi dua manusia yang saling isi satu dengan lainnya. Perbedaan yang kita temukan dalam diri masing-masing kita mengajarkan untuk berkenan memahami satu dengan lainnya.

Pun menjalaninya bersamamu, tak ku rasa seperti apa yang sering ku lihat seperti biasa. Bersamamu, kita tak terpaku hanya berdua. Kita tetaplah menjadi dua manusia bebas yang menjadi versi terbaik dari diri kita. Bedanya, segala usaha kini tak lagi terasa sendiri. Karena denganmu, ada saling isi dan memberi arti.

Saling menyemangati dalam berbagai kondisi. Pun denganmu, aku kini mampu belajar melihat dengan cara yang berbeda. Dengan pemikiran yang kini tak hanya pada satu titik saja.

Berusaha Tak Pernah Terbatas Ia Pria Atau Wanita. Karena Pada Akhirnya, Rasa Memang Selalu Perlu Usaha Dari Keduanya

jangan membenci masa lalu
jangan membenci masa lalu

Langkah kita bersama kini terasa semakin jauh. Sampai pada waktu yang tak pernah kusangka sebelumnya. Melewati banyak cerita, melewati begitu banyak kondisi yang kadang kala membuat segalanya menjadi bagian cerita yang membuat kita belajar dari segala yang ada.

Menurunkan ego, menjadi pendengar, memaafkan dan meminta maaf yang bisa saja begitu sulit untuk dilakukan. Tetapi sayangnya, rasa yang kita miliki mengubah segalanya. Mengesampingkan segala hal yang membuat kita memilih untuk kembali bersama daripada berkutat dalam ego yang tak ada habisnya.

Rasa kita, adalah usaha bersama. Tak hanya darimu, atau hanya aku yang berusaha untuk memahamimu bagaimanapun keadaanya. Karena pada akhirnya, kita sadar bahwa rasa yang ada, bukanlah terjadi begitu saja. Ada banyak hal yang telah kita korbankan bersama.

Dan perihal berusaha, tak hanya keharusan bagi seorang pria kepada wanitanya. Karena tentang rasa selalu membutuhkan usaha bersama. Entah bagaimanapun nanti pada akhirnya, semoga Tuhan berkenan menjadikan usaha kita untuk membuat kita bersama hingga ajal memisahkan kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *