Siapap pun jika dikhianati pasti akan merasa kecewa dan terluka. Apalagi oleh orang yang paling kita percayai, sudah pasti kita akan merasa sangat kecewa dan begitu menyakitkan.
Kenapa begitu menyakitkan? Karena orang yang paling dipercaya yang melakuaknnya. Coba saja bukan orang yang kita percaya contohnya orang yang kita benci mengkhiantai kita, pastinya kita akan merasa biasa saja.
Saat kita mencintai seseorang dengan tulus, maka saat itulah kita merasa bahwa kita memiliki seseorang yang teramat penting didalam hidup kita. Kita merasa begitu bahagia dan tidak mau kehilangannya.
Akan tetapi adakalanya orang yang sangat kita cintai akan melukai kita. Adakalanya orang yang sangat kita cintai hanya membuat kita kecea dan sakit hati. Ia membuat kita sedih dan menesteskan air mata, padahal kita sangat mencintainya.
Daftar Isi
- 1 Mungkin Jika Yang Mengkianati Kita Adalah Musuh Kita, Mungkin Kita Akan Baik-Baik Saja Tidak Akan Kecewa.
- 2 Sudah Pasti Sangat Menyakitkan Saat Kita Dikhianati Oleh Orang Yang Kita Cintai
- 3 Memang Sudah Sewajarnya Musuh Itu Membuat Kita Kecewa, Namun Jika Orang Yang Paling Kita Percayai Mengkhianti Kita, Saat Itulah Kita Merasa paling Tersakiti.
- 4 Maaf, Kini Aku Mulai Lelah Menjadi Orang yang Terus-Terusan Harus Memahamimu
- 5 Hubungan itu harus saling melengkapi, bukan malah berjalan sendiri-sendiri
Mungkin Jika Yang Mengkianati Kita Adalah Musuh Kita, Mungkin Kita Akan Baik-Baik Saja Tidak Akan Kecewa.
Ketika orang yang paling kita percaya lalu kemudian mengkhianati kita. Maka pada saat itu juga kita akan merasa begitu disakiti, merasa begitu kecewa. Mungkin kita akan bertanya-tanya kenapa harus orang yang sangat aku percayai yang harus mengkhianati kita?
Jika orang lain mungkin kita masih memakluminya dan tidak akan terlalu menyakitkan. Atau jika saja yang mengkhianati kita adalah musuh kita, mungkin kita akan baik-baik saja bahkan tidak akan kecewa.
Kenapa bukan orang yang kita benci dan kita tidak suka. Atau kenapa bukan musuh kita saja yang menusuk kita, krnapa harus orang yang paling kita percaya?
Bahkan kita masih belum bisa menerima kenyataan bahwa orang yang paling kita percayai mengkhianati kita. Sungguh membuat kita terluka dan bertanya-tanya kenapa dia melakukan semua ini terhadap kita.
Sudah Pasti Sangat Menyakitkan Saat Kita Dikhianati Oleh Orang Yang Kita Cintai
Siapa sih yang tidak akan merasa sakit hati. Kalau orang yang kita cintai dengan tulus dan orang yang kita percayai menyakiti kita. Siapapu orangnya pasti akan merasa sangat menyakitkan ketika dikhianati oleh orang yang kita cintai.
Kamu merasa bahwa semua ini tidak adil, karena kamu begitu tulus mencintainya tetapi dia hanya membuat kamu terluka dan mengabaikanmu perasaanmu begitu saja.
Saat kita dikhianati oleh orang yang kita cintai, maka semua perasaan yang kamu miliki sudah tidak sama seperti dulu lagi. Yang dulunya kamu begitu mencintainya, seketika berubah menjadi rasa benci dan sakit hati ketika kamu melihtanya.
Tidak bisa dipungkiri memang, hati kita akan merasakan kecewa dan sakit ketika melihatnya. Apalagi jika dia ada rasa pedulinya sama sekali terhadap perasaanmu.
Memang Sudah Sewajarnya Musuh Itu Membuat Kita Kecewa, Namun Jika Orang Yang Paling Kita Percayai Mengkhianti Kita, Saat Itulah Kita Merasa paling Tersakiti.
Bagaimana mungkin kita tidak akan kaget dan bisa menerima kenyataan. Sedangkan dia orang yang paling kita percaya tapi kenapa malah mengkhianati kita. Kenapa harus orang yang paling kita percayai yang paling mampu mengkhianati kita. Kita akan merasa bahwa saat itulah kita akan merasa begitu disakiti dan tersakiti.
Jika musuh yang mengkiantai kita, jika orang yang tidak kita percayai mengkhianati kita, maka kita tidak akan terlalu kecewa. Atau bahkan jika itu musuh kita, maka kita tidak akan merasa kecewa sama sekali. Namun ketika orang yang paling kita percaya lalu kemudian mengkhianati kita, maka disaat itulah pengkhiantan yang paling menyakitkan.
*****
Maaf, Kini Aku Mulai Lelah Menjadi Orang yang Terus-Terusan Harus Memahamimu
Setiap orang tentunya pasti akan berada di fase lelah, saat apa yang ia lakukan seakan tak dihargai. Saat ia yang selalu menjadi orang yang memahami, tapi tak tak pernah di pahami. Hey! Hubungan itu harus saling melengkapi. Bukan malah sendiri sendiri. Atau malah salah satunya saja yang berperan.
Hubungan seperti itu malah tak akan bertahan lama. Sebab ia yang biasanya selalu menjadi orang yang berperan dalam hubunganmu itu, lama-lama pastinya juga akan merasa lelah.
Terlebih lagi saat apa yang ia lakukan seakan tak pernah dihargai. Seakan dianggap ia tak pernah melakukan apa-apa. Kini mungkin ia bisa saja bertahan. Tapi, nanti? Kita tak pernah tahu akan hati seseorang. Kita tak pernah tahu batas kesabaran dan rasa lelah seseorang itu sampai mana.
Hubungan itu harus saling melengkapi, bukan malah berjalan sendiri-sendiri
Maaf jika kini aku mulai merasa lelah. Maaf jika kini aku mulai tak peduli lagi. Aku merasa bahwa selama ini hanya aku saja yang selalu memahamimu. Aku merasa bahwa kau tak pernah mau mengerti akan diriku ini. Aku merasa bahwa kau tak lagi bisa menghargai hatiku.
Aku memang menyayangimu, tapi bukan berarti harus aku saja yang berperan di dalam hubungan ini. Aku juga ingin kau bisa mengerti aku sebagaimana aku mengerti kamu. Bukan aku saja yang bisa memahamimu. Bukankah saling mengerti dan memahami adalah salah satu kunci hubungan bisa baik-baik saja?
Jika itu tidak mampu untuk kita berdua lakukan, bagaimana mungkin kedepannya hubungan kita akan berjalan baik-baik saja? Seharusnya kita berdua bisa saling melengkapi. Seharusnya kita bisa berjalan saling beriringan. Bukan malah sendiri-sendiri seperti saat ini.
Aku tidak lagi bisa menahan perasaanku ini. Aku seakan sudah tak lagi bisa paham dengan jalan pikiranmu, dengan sifatmu ini. Aku sudah mulai lelah. Dan mungkin, aku tak akan lagi menjadi orang yang terus-terusan mengalah. Rasa sayangku padamu seakan tak kau hargai. Kau hanya ingin disayangi saja.
Tapi tak tahu bagaimana caranya menyayangi. Kau hanya ingin dicintai saja. Tapi lupa untuk memberikan cinta juga. Siapapun orangnya, dan sampai kapanpun itu, jika ia terus-terusan menjadi orang yang dominan dalam berperan, pasti juga akan merasakan lelah juga.
Jika menurutmu menyayangi tak harus mengharapkan hal yang sama terjadi, lantas untuk apa kita menyebut itu menyayangi, tapi nyatanya salah satu dari kita merasa tersakiti?
Bukankah itu malah terkesan membohongi diri sendiri? Menyayanginya harusnya sama-sama saling melengkapi. Sama-sama harus bisa paham satu sama lainnya. Agar tak ada yang merasa terluka, juga kecewa sebab merasa tak dihargai oleh pasangan sendiri.
Kamu juga bisa membaca artikel kami lainnya di Olret.id ya