Orlet, Marshanda – Mengutip dari official Youtube channel @inaraidolarusli, Marshanda hadir sebagai tamu dalam podcast Inara pada tanggal 29 September 2024. Mereka berbincang banyak hal menarik terkait perjalanan karir serta kehidupan Marshanda.
Inara mengaku bahwa sejak kanak-kanak ia sudah mengidolakan Marshanda yang dulu memerankan tokoh Lala dalam sinetron Bidadari. Sang ibu bernama Mercy Lubis, memang turut beradu akting bersama Marshanda, Ayu Azhari serta Cecep Reza dalam sinetron tersebut. Sehingga Inara kecil sering ikut ke lokasi syuting.
Dibalik sosok Marshanda sebagai selebriti papan atas yang memiliki banyak penggemar, dia juga manusia biasa yang pernah mengalami masa sulit. Terlebih publik tak pernah melupakan saat video perempuan yang akrab disapa Chaca tersebut, yang mana tengah melakukan aksi marah-marah, sambil joget dan mengumpat pada teman-teman SD yang dulu membully-nya beredar luas sampai menjadi viral tahun 2009 lalu hingga menyebabkan Marshanda di cap gila.
Namun, setelah ada aplikasi TikTok, sebagaimana kita ketahui, banyak pengguna platform tersebut suka joget-joget di depan kamera, sekedar curhat atau cerita, mengekspresikan diri, membuat orang-orang yang dulu menghujat Marshanda justru balik meminta maaf.
Ibu dari Sienna itu menuturkan bahwa dirinya didiagnosis menderita Depresi Mayor dan Bipolar Disorder yang mengharuskan ia mengonsumsi obat.
“Jadi aku dari umur 20 sampai 35, ngak tahu sampai kapan ya nanti. Aku tuh mengonsumsi obat untuk orang bipolar,” ujar Chaca.
Perjuangan Marshanda mengatasi gangguan mental yang ia alami menjadi motivasi bagi banyak orang. Bahkan ada yang terang-terangan mengaku tidak jadi bunuh diri setelah melihat konten Marshanda.
Inara Rusli pun menanyakan apa pesan yang ingin Marshanda sampaikan pada orang-orang yang mengalami hal serupa, termasuk juga dialami Inara yaitu Mental Illness Disorder.
“Jangan lupa kalau semua guncangan emosi yang kita rasakan itu menandakan kita itu manusia. Cuma kita memang hidup dalam masyarakat dan sistem medis yang tidak memanusiakan emosi, jadi merasa sedih itu dianggap gejala penyakit mental, mood-nya pagi marah, sore ketawa dianggap mood swing gejala penyakit mental. Nangis abis dimarahi sama bos dianggapnya over sensitif gejala penyakit mental, marah-marah padahal ada alasan yang valid itu dianggapnya anger issue.
Jadi, kita perlu tahu juga bahwa semua yang kita rasakan itu kalau kita cari akarnya pasti valid. Dan jadilah orang yang ngak usah mencari validasi atas perasaan-perasaan kita ke eksternal orang lain, tapi jadilah orang yang memvalidasi diri sendiri bahwa yang gue rasain ini ngak papa juga kalau ngak tahu alasannya, kadang-kadang.
Karena bisa jadi sudah tertimbun dari belasan tahun lalu, kita ngak pernah proses, baru keluar saat kayak lagi berlatih nafas atau olahraga atau kayak kok gue pengen nangis, atau baru bangun tidur atau baru mau tidur tiba-tiba kayak ada yang terpendam lama keluar.
Biarkanlah air matamu tidak beralasan karena setiap air mata punya makna tanpa kita tahu harus apa maknanya dari air mata itu, gitu.
Jadi kayak walaupun kamu punya diagnosa atau kamu curiga kamu punya diagnosa atau punya kondisi mental yang apapun itu untuk menjadi manusia tuh karunia karena kita bisa merasakan suspektrum emosi-emosi yang sekian ragam dan itu indah,” tutur Marshanda.
Pesan mendalam yang disampaikan Marshanda tersebut menuai apresiasi netizen. Terlihat dalam kolom komentar akun Youtube Inara Rusli, beberapa warganet menyebut bahwa episode Narative kali ini membuat perasaan mereka terharu.