Viral  

Sastra Jendra: Kisah Tukang Pijat yang Menaklukkan Jin dan Meninggalkan Mahkota Raja Iblis

Kisah Tukang Pijat yang Menaklukkan Jin
Kisah Tukang Pijat yang Menaklukkan Jin

Di balik bilik pijat yang sederhana, tersembunyi sebuah kisah spiritual yang luar biasa. Namanya Mas Marcel, seorang tukang pijat dari Jawa yang sempat dijuluki pewaris salah satu ajian tertua dan paling ditakuti dalam dunia spiritual: Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu, atau yang oleh sebagian orang disebut sebagai “Mahkota Raja Iblis.”

Kisah ini bukan tentang kesaktian, melainkan tentang perjalanan spiritual yang gelap, pertarungan melawan makhluk ghaib, dan akhirnya, sebuah pilihan untuk kembali pada iman sejati.

Abah Akung dan Aura Penerus

Kisah Tukang Pijat yang Menaklukkan Jin
Kisah Tukang Pijat yang Menaklukkan Jin

Perjalanan gelap Mas Marcel dimulai dari perkenalannya dengan seorang guru spiritual misterius bernama Abah Akung. Berbekal ilmu kebatinan ringan yang ia dapat dari perjalanannya di Maluku dan Flores, Mas Marcel awalnya hanyalah pengamal biasa. Namun, di rumah Abah Akung yang bercahaya merah redup dan penuh keris, guci, dan topeng ritual, ia melihat takdir baru.

“Marcel, Abah sudah lama menunggu orang yang pantas menuruni ilmu ini. Ilmu Sastra Jendra hanya akan memilih satu di antara seribu. Kau yang terpilih.”

Dengan prosesi ijazah yang intens—duduk membelakangi Abah, dilantunkan doa kuno, dan tubuh yang panas seperti terbakar—Mas Marcel menerima limpahan energi dahsyat. Ia diberi air kendi penawar, sebab, menurut Abah, “Agar tubuhmu tidak meledak menahan energi ilmu ini.”

Ujian Pertama: Teriakan Ghaib di Sungai Tangkil

Malam berikutnya, Mas Marcel menguji ilmu itu di pinggir Sungai Tangkil. Saat bermeditasi, tubuhnya bergetar hebat. Lalu, dari kegelapan pepohonan, muncul makhluk-makhluk ghaib yang biasa merajalela: kuntilanak, genderuwo, dan botak hijau.

Namun, alih-alih menyerang, mereka justru kabur ketakutan.

“Mereka lari semua, ngikik, menjerit, hilang ke udara,” kenang Mas Marcel. Saat itulah ia sadar, ajian yang ada dalam dirinya adalah kekuatan maha-dahsyat yang bahkan ditakuti oleh para jin.

Duel Melawan Nini Lingga dan Kebangkitan Santaka

Kekuatan ini segera menarik perhatian. Mas Marcel dipanggil ke berbagai tempat untuk mengatasi kesurupan dan gangguan ghaib. Puncaknya adalah di rumah Bu Lilis, Cirebon Utara, di mana ia berhadapan dengan Nini Lingga, sosok perempuan bertaring dari Gunung Ciremai.

Pertarungan ghaib berlangsung sengit. Nini Lingga memanggil bala bantuannya: Jin Badak dan Jin Bertanduk Merah.

Saat terdesak, Ajian Sastra Jendra dalam diri Mas Marcel menyala otomatis. Dari tangannya, keluar semburan energi panas bercahaya merah yang membuat ketiga makhluk itu terpental jauh, menjerit, lalu lenyap.

Saat Mas Marcel terkejut, sebuah sosok besar memperkenalkan diri: Santaka, jin tua yang menjadi penjaga abadi Sastra Jendra. Sejak saat itu, Santaka menjadi pelindung ghaib Mas Marcel, memantapkan reputasinya sebagai tukang pijat yang juga seorang penakluk jin.

Pertarungan Iman: Murka Santaka sang Penjaga

Namun, kekuatan besar selalu datang dengan bayangan gelap. Kekuatan yang didapatnya melalui jalur ghaib ini mulai menguji imannya. Malam-malamnya dipenuhi gangguan: suara langkah di atap, makhluk hitam menatap dari jendela, hingga bayangan yang menjerit memanggil namanya.

Ketika Mas Marcel memutuskan untuk kembali salat dan membaca Al-Qur’an, Santaka murka.

“Kau pengkhianat! Aku yang melindungimu, tapi kau berpaling dari perjanjianku!”

Pertarungan terhebat Mas Marcel bukanlah dengan jin lain, melainkan dengan jin pelindungnya sendiri. Tubuhnya panas, rumahnya berguncang, tapi ia bertahan.

“Saya baca istighfar, saya salat tobat,” ceritanya. Ia melihat sendiri jin pelindungnya, Santaka, menjerit kepanasan hingga akhirnya lenyap. Malam itu, Mas Marcel berjanji meninggalkan dunia ilmu hitam selamanya.

Petir yang Mencabut Ilmu

Ujian terakhir datang dalam wujud tak terduga. Sebuah petir menyambar pohon besar di dekatnya. Tegangan listrik yang menyebar ke tubuhnya membuat Mas Marcel tak sadarkan diri.

Dalam keadaan antara sadar dan pingsan, ia merasa tubuhnya diangkat dan mendengar suara lembut berkata: “Kamu sudah cukup jauh berjalan. Kini kembalilah ke jalan yang benar. Ilmu itu bukan milikmu.”

Saat terbangun, ia merasa lemah namun ringan. Ajian Sastra Jendra telah copot dari badannya.

“Tapi anehnya, saya malah merasa lebih damai dari sebelumnya,” ujar Mas Marcel.

Kini, Mas Marcel tetap menjadi tukang pijat, namun dengan cara yang berbeda. Ia melayani sambil berzikir dan menolong orang kesurupan bukan lagi dengan mantra, melainkan dengan bacaan Al-Fatihah. Keris kecil emas, satu-satunya sisa dari masa lalunya yang gelap, ia simpan bukan untuk kesaktian, melainkan sebagai pengingat abadi bahwa setiap pilihan gelap, pasti punya bayangan panjang.

Tonton versi lengkap kisah ini di Youtube Malam Mencekam (sesuai sumber). dan kamu juga bisa membaca artikel menarik lainnya seperti Penjara vs. Tumbal Anak: Jalan Buntu Bandar Beras Terlilit Utang 3 Miliar

 

Read More :  Dahlia Poland Mantap Gugat Cerai Fandy Christian, Benarkah Fans Kecewa?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *