Tujuan nikah bukan untuk bahagia. Karena bahagia itu masih persepsi, tak ada hubungannya dengan nikah maupun belum menikah. Jomblo juga bisa bahagia.
Bedanya, setelah menikah ada banyak ujian yang bisa dihadapi bersama dengan pasangan, dan itu membuat segalanya terasa ringan. Jangan menjadikan bahagia sebagai tujuan dalam pernikahan, karena nanti setelah menikah kenyataan nya bukan tentang bahagia saja.
Adakalanya ujian membuat kita kecewa sama pasangan, entah pada sikapnya, tutur katanya atau kekurangan lain yang ada pada pasangan kita. Jika sebelum menikah harapannya adalah bahagia sepanjang pernikahan dari akad sampai lahad, yang kita dapati hanyalah kekecewaan. Maka nikmatilah bahagia itu sebagai proses bukan sebagai tujuan , karena menikah bukan untuk mencari kebahagiaan tp untuk membangun kebahagiaan bersama di atas Ridho nya Illahi Robbi 😇
Seperti yang Agama ajarkan bahwa tujuan menikah adalah untuk menundukkan pandangan, menjaga kemaluan, Membangun kebahagiaan bersama , beribadah menjalankan sunnah dan melahirkan keturunan shalih-shalihah. Semoga Allah memberi kita pasangan yang sholeh ataupun shalehah ☺ Amiin kan sama sama yaa 🤲 Iya ngak , bener ngak.
Ingatlah untuk mencapai tujuan yang mulia tersebut, kamu harus mulai belajar saling mengalah dan menerima. Dan kamu juga harus mencamkan, kata siapa menikah itu enak? Tapi yang pasti menikah adalah ibadah sepanjang masa.
Menikahlah Dengan Orang yang Benar-Benar Tulus Mencintaimu dan Menerima Masa Lalumu Seburuk Apapun Itu.
Dia akan menerima masa lalumu dan tidak pernah mengungkitnya meskipun masa lalumu sangat hina dan memalukan, dia tetap menghormatimu dan tidak pernah mengungkitnya meski dalam keadaan marah terhadapmu. Jika kamu salah, dia akan menasehatimu dengan lembut dan berusaha tidak menyinggung perasaanmu.
Jika kamu menangis, dia akan sabar menunggumu untuk menghiburmu agar kembali tersenyum dan tidak lantas pergi meninggalkanmu dalam perasaan kecewa.
Dia tidak akan memaksa kamu untuk menjadi seperti yang dia , mau tapi dia akan menasehatimu dengan perlahan sehingga kamu rela dan ikhlas menjadi yang dia mau tanpa dipaksapun dia terhadapmu. Dia tidak ingin membuatmu resah, jika dia pergi kemanapun , dia berusaha untuk memberimu kabar meski kamu tidak menanyakannya.
Dia akan selalu perhatian terhadapmu meski kamu kurang perhatian. Dan tidak akan pernah membuatmu merengek minta diperhatikan karna perhatiannya terhadapmu bagaikan lautan kasih sayang yang tidak akan pernah ada habisnya meski engkau mencoba untuk menguras semua kesabarannya.
MasyaAllah. Semoga kita semua dipertemukan jodoh yg demikian. Aamiinkan sama sama ya sahabat fillah ☺😇
Artikel ini merupakan status facebook.com oleh M Arju Nawafi. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk share jika bermanfaat. *****
Jangan! Jangan Mau Jika Ada Seseorang yang Memintamu Menikahi Dia Apa Adanya
Jangan! Jangan mau jika ada seseorang yang memintamu menikahi dia apa adanya. Menikah, harus mencari yang ada apanya. Ada kebaikannya, sholehnya, dan lain sebagainya sesuai dengan kriteria masing masing.
Sebab menikah, bukan sekedar aku dan kamu menjadi kita lalu pamer mesra di sosial media. Jauh dari itu, menikah adalah jalan panjang yang harus ditempuh untuk menuju Surga. Maka tidak bisa perjalanan panjang ini dimulai dengan apa adanya, harus ada apanya. Ini adalah prinsip sebelum menikah.
Namun nanti, setelah menikah barulah kita harus menerima pasangan kita apa adanya. Baik lebih dan kurangnya. Intinya, sebelum menikah carilah yang ada apanya. Sesudah menikah terimalah pasanganmu apa adanya.
Jika nanti kita menikah, berhati hatilah dengan sosial media, sebab darinya banyak potensi keburukan yang seringkali tanpa sadar akan kita lakukan.
Sebagai lelaki, aku diminta menundukkan pandangan. Di dunia nyata, mungkin saja aku bisa. Tapi di sosial media, tanpa sadar bisa jadi aku asik melihat banyak wanita yang mungkin saja tidak disengaja.
Namun, pada akhirnya asik berlama lama. Sebagai wanita, kamu diminta untuk tidak memasukkan lelaki lain ke dalam rumah tanpa izin aku suamimu. Di dunia nyata, mungkin itu mudah saja. Tapi di sosial media, tanpa sadar bisa jadi kamu sering melihat lelaki lain yang mungkin saja aku suamimu tidak ridho jika kamu melihatnya.
Bukan tidak boleh, aku hanya meminta kita sama sama berhati hati. Jangan sampai, aku dan kamu lebih mengagumi dan menghabiskan waktu melihat mereka yang sering lewat di beranda sosial media. Aku dan kamu, harus terus memupuk cinta, kita berdua manusia nyata, maka jangan sampai nanti, sosial media lebih membuat kita nyaman, daripada saling bertukar cerita di antara kita berdua.
Jika nanti kita menikah, mari sama sama sepakat, bermain sosial media hanyalah selingan dan sarana mencari ilmu dan informasi. Yang harus sering kita lakukan adalah, menghabiskan banyak waktu berdua. Benar benar berdua, tanpa gangguan lain termasuk sosial media.