Ya Allah, Semoga Kami Disatukan Hingga Usia Senja dan Ajal Memisahkan

Yang ku tahu, jatuh cinta adalah reaksi kimia dari masing-masing mereka yang tengah merasakannya. Ada hormone-hormon yang bekerja, yang membuat dirinya menjadi merasa banyak rasa dalam satu waktu hanya karena seseorang yang ia cintai ada.

Bahkan tanpa perlu banyak energi yang di keluarkan, tentu seorang pencinta akan dengan mudahnya merasakan debar bahagia. Mereka bilang, cinta tak kenal banyak alasan yang kebanyakan mereka gaungkan dimana-mana. Karena sejatinya, cinta hanyalah reaksi kimia dalam tubuh manusia, yang mungkin tak keduanya memiliki reaksi yang sama.

Bertemu dan jatuh cinta denganmu adalah apa yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya. Sebuah peluang kecil rasanya jika kita bisa mampu bersama. Toh penjembatan kita hanyalah seorang dari banyaknya orang yang ada di dunia. Tapi, anggap saja memang Tuhan sedang ingin menggariskan kita pada sebuah pertemuan luar biasa.

Hingga setiap detik yang ada menjadi lebih terasa, menjadi apa yang ku sebut sebagai memori yang kini begitu kuat tertanam di kepala. Setiap cerita yang kita lewati bersama, ia tertanam begitu kuat dalam ingatan, yang kadangkala membuatku tersenyum sumringah tanpa di minta. Atau bahkan, bisa jadi, cerita kitalah yang menjadikanku menangis sejadi-jadinya.

Ku Temukan Warna Baru Saat Jatuh Cinta Kepadamu. Sesuatu Hal Yang Rasanya Takkan Lagi Mampu Ku Rasa Setelah Ribuan Luka

Entah siapa yang memulai segalanya. Tetapi, ku tahu aku keras kepala. Jatuh cinta kepadamu, seseorang yang bahkan baru saja bertemu. Yang bahkan berkenalan denganku dengan cara yang tak biasa. Membuatmu enyah dari pikiranku rasanya terlalu sulit. Hingga kutemukanmu sering datang tiba-tiba.

Membuatku teringat bagaimana pertemuan kita bermula. Ku kira, setelah banyaknya luka yang pernah ada, aku tak akan lagi merasakan rasa bagaimana senang dan sedihnya tengah jatuh cinta. Ada banyak warna saat kutemukanmu selalu ada. Tak hanya abu-abu, atau gelap yang dulu pernah menyapa.

Kini kutemukan banyak warna, bersamamu ku temukan banyak rasa dengan cerita yang tak pernah sama seperti sebelumnya. Lalu, dengan begitu kamu akan menjadi seseorang yang masuk dalam daftar doa yang bisa saja setiap saat kumintakan kepadaNya.

Karena membalasmu dengan hal yang sama, rasanya aku tak pernah mampu untuk itu. Karena kamu tahu, aku terlalu banyak kurang untuk mampu mengimbangimu.

Aku Tak Ingin Memaksa Tuhan, Tapi Jika Boleh Meminta, Aku Ingin Temanimu Hingga Hari Tua Menyapa Menjadi Sepasang Kekasih Yang Saling Mencinta

Setelah banyaknya apa yang terjadi, aku ingin memintamu kepada Tuhan. Untuk mengizinkanku menjadi apa yang kau butuhkan hingga tua menyapa. Hingga kamu tak lagi mampu mengayuh sepedamu begitu jauh, atau menarik gas motormu keliling kota. Aku ingin menjadi apa yang selalu kamu cari setiap pagi.

Setiap senja menyapa, setelah banyaknya lelah yang kadang membuat kita begitu payah. Aku ingin memintamu, untuk terus menjadi seseorang yang ku genggam,dan menggenggamku kembali disetiap apa yang menyapa kita di hari nanti. Aku tak ingin memaksa Tuhan.

Tapi, jika boleh meminta. Aku inginkanmu saja. Yang menjadi cinta dan ceritaku dimulai saat ini, hingga nanti Tuhan meminta kita untuk berpulang. Setelah Tuhan berkenan menyatukan, setelah Tuhan berkenan memberikan kita begitu banyak kesempatan untuk terus selalu ada, berbagi, menjadi seseorang yang terus saling melengkapi hingga waktunya tiba. Bolehkah Tuhan?

*****

Ku Memohon Kepada Allah, Semoga Kita Menua Bersama Hingga Maut Memisahkan

Sejak pertama memilihmu, aku tak pernah menyimpan ragu. Perlahan tetapi pasti, aku meyakini bahwa kamu adalah yang terbaik, yang Tuhan berikan padaku. Setelah menunggu sekian lama, setelah banyaknya luka yang hadir begitu saja. Lagi pula, tak ada manusia yang benar-benar sempurna. Jadi, berusaha menerima kekurangan masing-masing dari kita adalah apa yang mampu kita lakukan bersama.

Menyatukan dua manusia memang tak pernah mudah membalikkan telapak tangan. Kita yang berbeda latar belakang. Kita yang berbeda pemikiran. Kita yang berbeda memandang kehidupan kadangkala membuat kita pada posisi dimana kita ingin berhenti. Tak lagi melanjutkan apa yang telah kita perjuangkan hingga kini.

Lalu, sebelum semua hal itu terjadi, kita memilih untuk terdiam. Tak membiarkan ego memakan apa yang telah kita usahakan. Berbincang, meredakan apa yang telah membuat kita menjadi bersitegang. Perjalanan kita sejauh ini, memang tak pernah terasa mudah, sayang.

Menujumu Adalah Apa Yang Ku Usahakan. Karena Kamu Yang Ingin Kutemani Hingga Usia Senja Datang

Komitmenlah yang membuat kita bersama hingga sekarang. Lagipula apalagi? Karena jika hanya perkara fisik belaka, di luaran sana akan sangat banyak alasan untuk membuat kita memilih berpisah saja.

Komitmen pula, yang membawa kita unutk tak pernah lelah berusaha mengenal satu dengan lainnya. Berbagi, hingga pada satu titik, kita semakin tahu bahwa seseorang yang berada disamping kita adalah apa yang kita butuhkan, yang hadir dalam banyaknya kekurangan, pun dengan kelebihan yang membuat kita saling melengkapi satu dengan lainnya.

Lalu, pada setiap perjalanan kita. Aku tak pernah luput mendoakan. Karena memintamu kepada Tuhan adalah apa yang perlu ku lakukan. Kamu adalah milik-Nya. Yang menciptamu dengan kasih dan penuh cinta. Tuhan tahu rasaku kepadamu seperti apa.

Tetapi, aku ingin segalanya terasa lengkap, perkara berdoa dan berusaha segalanya harus tetap dilakukan bersama-sama. Karena kamu, adalah apa yang tengah kuusahakan. Seseorang yang ingin selalu ku jadikan rumah, yang ingin ku bahagiakan, yang ingin kutemani meraih segala mimpi yang tengah kita perjuangkan. Hingga usia senja datang.

Semua Usaha Dan Do’a Kini Kupasrahkan Saja Kepada Tuhan. Ia Yang Tahu Mana Yang Terbaik Bagi HambaNya

Adalah takdir Tuhan yang tak pernah mampu kita perdebatkan pada akhirnya. Karena segalanya berakhir kepadaNya. Segala do’a dan usaha yang telah lama aku usahakan untuk mampu bersamamu hingga tua. Saling menjadi rumah, yang menggenggam erat dan menguatkan bersama.

Tetapi, sebelum takdir Tuhan menyapa, aku akan tetap berusaha. Menjadi yang terbaik, menjadi apa yang kamu butuhkan, mencintaimu dengan cara yang mengagumkan. Walau mungkin saja, luka masalalumu aku tak pernah mampu sembuhkan segalanya.

Tetapi, perlahan-lahan semoga luka itu tertutup dengan banyaknya cerita mengagumkan yang kita jalani bersama. Hingga kita tak lagi sama-sama terpuruk pada luka masa lalu yang mengerikan.

Aku ingin kamu tahu, jika takdir Tuhan berkata lain, satu hal yang tak pernah ku sesali adalah pernah mencintaimu sehebat ini. Karena rasa kita pernah membawaku pada titik dimana aku mampu terbangun disaat segala sendi kakiku bahkan tak lagi mampu menopang diriku sendiri.

Pernah mencintaimu, membuatku memiliki seseorang pendengar terbaik dalam semua cerita yang aku alami. Entah ia hanya hal sepele, atau hal berat. Dan mencintaimu, membuatku memiliki rumah untuk berpulang. Karena perasaan cinta itu pula, cerita hidupku menjadi begitu berwarna.

Terima kasih karena hadirmu dalam hidupku. Menerimaku sebaik ini hingga kita mampu. Lalu, biarlah tangan Tuhan dan semesta yang menjadi penentu akan rasa kita bersama.